Ribuan Kasus DBD Jangkiti Jakarta

Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Dinas Kehutanan untuk menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk. Serta memastikan tidak ada sarang-sarang nyamuk di taman-taman maupun lahan yang menjadi tanggung jawab tersebut.

Kendati kasus DBD di DKI Jakarta belum termasuk kejadian luar biasa (KLB), tetapi pemerintah dan warga harus tetap waspada. “Untuk tahun ini memang sudah di atas rata-rata, tapi untuk menjadi KLB kita masih jauh. Tapi kita waspada terus jangan tembus menjadi sesuatu yang luar biasa,” jelas Widyastuti.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengatakan, pihaknya mencanangkan program menanam lavender maupun sereh wangi secara massal di taman-taman. Dalam rangka upaya pencegahan demam berdarah.

“Di taman-taman kami ada program penanaman kami tanam secara massal lavender kemudian sereh,” ujar Suzi, dikutip dari Republika, Jakarta Pusat, Senin.

Selain itu, Suzi mengatakan, Dinas Kehutanan juga telah mengimbau agar peziarah tidak membawa kendi-kendi ke tempat pemakaman umum (TPU). Sebab, kendi yang ditinggalkan para peziarah berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Apabila masih ada warga yang membawa, lanjut dia, petugas penyedia jasa layanan perorangan (PJLP) akan membuang kendi tersebut. Ia juga mengatakan, para petugas tetap selalu membersihkan makam.

“Dalam pencegahan demam berdarah kita juga beri informasi bahwa harus membersihkan kendi-kendi yang dilakukan oleh PJLP kami. Kami buang dan jangan ada lagi warga kalau ziarah untuk tidak menggunakan kendi sementara,” jelas Suzi.

Sebelumnya, DBD menyerang warga Kelurahan Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Sumber nyamuk diduga berasal dari kendi-kendi yang dibawa peziarah di TPU Pondok Rangon. (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.