Sinergitas POLDA Bali Dengan UNHCR Serta Stakeholder Lainnya Dalam Mendukung Dan Mensukseskan Presidensi G20

BALI,Harnasnews – G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Peran Nyata G20 yang telah dilaksanakan yaitu Penanganan Krisis Keuangan Global 2008, Kebijakan Pajak, Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 serta Isu lainnya.

Tema Presidensi G20 Indonesia 2022 “Recover Together, Recover Stronger” Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Guna mendukung KTT G20, bertempat di Paviliun The Sakala Resort Bali, Jalan Pratama No. 95, Benoa, Kita Selatan, berlangsung kegiatan Sinergitas Polda Bali dengan UNHCR dan stakeholder lainnya dalam mendukung dan mensukseskan Presidensi G20, yang dihadiri oleh:

1. Perwakilan UNHCR area Makassar a.n. Yance Tamaela;

2. Wadan Satgas Bais TNI Mayor Tri Tugas;

3. Kasubdit V Ditintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Panit IV IPTU I Gusti Agung Putu Eka Yudistira, S.H.

4. Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Daerah Kesbangpol Provinsi Bali a.n. Ni Nyoman Cahayawati, S.E., M.Si

5. Perwakilan Rudenim Ibu Dayu Ary

6. Pengungsi Luar Negeri asal Tiongkok yang merupakan praktisi Falun Dafa sebanyak 9 (Sembilan) Orang.

7. Penanggung jawab para pengungsi Dr. Wayan segara serta kelompok praktisi Falundafa Lokal Bali dengan total peserta sebanyak 21 orang

Pada kesempatan tersebut pihak UNHCR bersama stakeholder yang hadir mengajak pengungsi luar negeri asal tiongkok maupun Praktisi Falun Dafa di Bali agar tetap menjaga kondusifitas dan keharmonisan antar sesama warga masyarakat di Bali, dengan tidak melakukan aksi demo, pembentangan spanduk ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang mengangkat isu HAM tentang kejahatan yang dilakukan oleh PKT (Partai Komunis Tiongkok) terhadap Praktisi Falundafa di Cina, selama rangkaian kegiatan G20.

“Para imigran sudah diterima dengan baik di Indonesia khususnya Bali, mari kita bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di Bali dengan tidak melakukan hal-hal yang berpotensi dapat menganggu G20.” Ungkap Yance (13/10/2022)

Diketahui Imigran Asal Tiongkok tersebut berjumlah 9 (Sembilan) orang yang sudah tinggal di Bali sejak Tahun 2013, yang berharap bisa segera di berangkatkan ke Negara tujuan yaitu Kanada

Menyikapi hal tersebut pemerintah bersama stakeholder lainnya akan berupaya melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pihak UNHCR agar dapat melakukan win-win solution guna dapat segera memberangkatkan ke negara ketiga (Kanada yang menjadi tujuan imigran), demi nasib yang lebih baik bagi para pengungsi asal Tiongkok yang berada di Bali saat ini.

“Kami berharap sinergitas dan kerja sama ini yang sudah terjalin ini dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk membantu pihak keamanan terutama yang berkaitan dengan pengungsi luar negeri”, pungkasnya.(bunga/cvs)

Leave A Reply

Your email address will not be published.