Temui Presiden Senat Ceko, LaNyalla Berharap Hubungan Bilateral Kian Berkembang

PRAHA,Harnasnews  – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berkesempatan bertemu dengan Presiden Senat Republik Ceko, Milos Vystrcil di Praha, saat melakukan kunjungan kerja pasa Rabu (17/5/2023). Dalam pertemuan tersebut, LaNyalla berharap hubungan bilateral kedua negara semakin erat dan terus berkembang.

Dikatakan LaNyalla, pohon persahabatan yang ditanam Perdana Menteri Republik Ceko, Petr Fiala di halaman belakang Istana Bogor pada 18 April 2023 merefleksikan harapan rakyat Indonesia agar hubungan bilateral kedua negara akan semakin bertumbuh seiring dengan bertumbuhnya pohon tersebut.

“Pohon persahabatan itu memberi isyarat bahwa hubungan kedua negara kita akan terus bertumbuh, mencakup berbagai bidang yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” ujar LaNyalla.

Dikatakan LaNyalla, pohon persahabatan itu juga memberi pesan bahwa presidensi Indonesia di G20 mengakomodasi berbagai kepentingan negara-negara Uni Eropa, termasuk di dalamnya Republik Ceko.

“Begitu pula harapan Indonesia. Setelah presidensi Republik Ceko di Dewan Uni Eropa, kiranya kepentingan-kepentingan Indonesia akan diakomodir oleh negara-negara Uni Eropa, termasuk untuk merampungkan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Indonesia yang alot pembahasannya sejak 2016,” harap LaNyalla.

LaNyalla yang merupakan Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, tahun ini Indonesia memegang Presidensi ASEAN. Oleh karenanya, hubungan ASEAN dan Uni Eropa, secara khusus hubungan bilateral Ceko-Indonesia, akan bisa ditingkatkan, khususnya di bidang perdagangan dan investasi.

LaNyalla juga berharap rencana investasi Ceko ke Indonesia dapat berjalan lancar, karena Kamar Dagang dan Industri kedua negara sudah sering berinteraksi. Mereka terakhir bertemu ketika diadakan Forum Bisnis Indonesia-Ceko di Jakarta pada 18 April 2023.

LaNyalla berharap ke depan hubungan bisnis dan ekonomi bilateral dapat menyasar UMKM dan tak hanya terfokus pada kerja sama antar-perusahaan besar saja.

“Ada jutaan perusahaan kelas menengah, kecil dan mikro yang jumlahnya lebih dari 60 juta unit di Indonesia, yang bisa dijadikan mitra bagi pebisnis Ceko dan lahan usahanya sangat besar untuk digarap,” terang LaNyalla.

Menurut LaNyalla hal ini penting ditekankan, sebab DPD RI terus menerus mengadvokasi demokrasi ekonomi untuk secara inklusif melibatkan pelaku ekonomi dan masyarakat di berbagai daerah kabupaten dan kota di Indonesia.

Pada tahun 2022, volume perdagangan bilateral kedua negara mencapai 254,9 juta dolar AS, meningkat signifikan sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya. Karena itu, LaNyalla meyakini bahwa apabila ruang lingkup kerja sama ini diperluas mencakup 500 kabupaten/kota di Indonesia, maka nilai perdagangan bilateral bisa meningkat jauh dari capaian saat ini, khususnya di bidang perdagangan komoditas pertanian dan perikanan, industri rumah tangga, manufaktur, serta industri kreatif yang kini marak di Indonesia.

“Ada banyak peluang investasi di bidang infrastruktur, energi dan transportasi darat, kemaritiman, serta komunikasi udara dan sektor lainnya yang bisa digarap oleh investor Ceko,” terang LaNyalla.

Untuk itu, kata LaNyalla, Senat Ceko dapat mendorong interaksi yang lebih luas antara perusahaan-perusahaan Ceko dan perusahaan-perusahaan di berbagai provinsi Indonesia. “Jadi tidak hanya terpusat di Pulau Jawa. Senat kedua negara dapat mendorong realisasinya,” imbuh LaNyalla.

Ketua DPD RI juga menambahkan bahwa Presiden Senat Ceko sebelumnya, yaitu Milan Stech sudah berkunjung ke Jakarta. Saat ini, LaNyalla sebagai Ketua DPD RI membalas kunjungan tersebut. Berikutnya, LaNyalla berharap giliran Milos Vystrcil yang perlu berkunjung ke Jakarta untuk menyepakati Nota Kesepahaman dengan DPD RI agar dapat semakin memperluas hubungan kedua negara.

Dalam kunjungannya ke Republik Ceko, LaNyalla membawa delegasi Komite I DPD RI untuk melakukan studi referensi dan bertukar pengalaman tentang perumusan Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai hubungan pemerintah pusat dengan daerah dan tata kelola pemerintahan daerah, serta desain kota metropolitan di negara tersebut.

Delegasi Senator dari Komite I DPD RI itu terdiri dari Habib Abdurrahman Bahasyim (Wakil Ketua Komite I) asal Kalimantan Selatan, Dailami Firdaus (DKI Jakarta), Ajiep Padindang (Sulawesi Selatan), Abdul Rachman (Sulawesi Tengah), Andi Nirwana Sebbu (Sulawesi Tenggara), Misharti (Riau), Maria Goreti (Kalimantan Barat), Cherish Harriette (Sulawesi Utara), Oni Suwarman (Jawa Barat), Muhammad Syukur (Jambi), Abdurrahman Abubakar Bahmid (Gorontalo), Husain Alting (Maluku Utara), Alirman Sori (Sumatera Barat), Andi Muh Ihsan (Sulawesi Selatan) dan Sekretaris Jenderal DPD RI Rahman Hadi.(*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.