Wakil Ketua Komisi VI DPR: Kenaikan UMP Jangan Buat Panik Pengusaha

Sementara itu, dikatakannya, untuk jangka pendeknya yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan pasar. Ia mengatakan saat ini yang dibutuhkan pasar adalah produk berkualitas bagus, namun dengan harga murah.

“Struktur pasar sudah berubah saat pandemi ini, pendapatan rakyat berubah, yang dibutuhkan adalah barang bagus, biaya murah, tentu ini berdampak pada industri nasional kita,” katanya.

Dalam hal ini, dikatakannya, komponen buruh diperhitungkan. Oleh karena itu, menurut dia kawasan industri lain perlu mencontoh kesepakatan yang terjalin antara pengusaha dengan buruh di Cikarang yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan pada saat itu.

“Beberapa perusahaan di Cikarang sudah melibatkan buruh, yakni membuat skenario, jika dalam keadaan untung maka (buruh dapat) sekian, dalam keadaan belum untung dan tidak rugi dapat sekian, dalam keadaan pabrik merugi dapat sekian. Itu yang sudah terjadi di Jabodetabek,” katanya.

Menurut dia, kesepakatan tersebut terjadi karena di satu sisi perusahaan tidak ingin merumahkan karyawan, namun di sisi lain perusahaan juga tidak ingin merugi.

“Skenario ini terutama di masa pandemi, yang penting tidak ada PHK dulu dan saya yakin buruh sangat bisa memahami situasi ini. Apalagi narasi memperjuangkan buruh di Indonesia bukan narasi konflik,” katanya.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.