Warga Cot Girek Demo PT. PN, Protes Atas Arogansi Perusahaan dan Dugaan Pelanggaran Hak Masyarakat

ACEH UTARA, Harnasnews – Ratusan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin malam (25/8/2025). Aksi ini dipicu dugaan sikap arogan PT. Perkebunan Nusantara (PT. PN) Cot Girek yang dianggap sering mengabaikan hak-hak dasar masyarakat.

Massa menilai manajemen perusahaan, khususnya di bawah kendali manajer saat ini, kerap bertindak sewenang-wenang. Keluhan warga mencakup persoalan hak pekerjaan, penggunaan jalan desa yang terhambat aktivitas perusahaan, hingga masalah pencemaran lingkungan.

“Kami kecewa karena tidak ada upaya dialog. Seharusnya perusahaan menghadirkan humas untuk menjembatani aspirasi masyarakat, bukan malah menekan kami,” ujar salah seorang tokoh masyarakat usai mediasi.

Situasi memanas setelah pihak keamanan perusahaan menerapkan aturan wajib lapor bagi warga yang melintas ketika hendak memanen sawit di kebun milik sendiri. Padahal jalur tersebut adalah jalan desa yang sudah lama menjadi akses utama masyarakat Cot Girek.

Mediasi Buntu, Tuntutan Warga Menguat

Aksi demo berlangsung mulai pukul 21.00 WIB hingga 23.30 WIB. Mediasi difasilitasi aparat kepolisian dengan menghadirkan jajaran manajemen PT. PN, asisten kepala, Polsek Cot Girek, Koramil, tim dari Polres Aceh Utara, serta perwakilan masyarakat Desa Tempel, Trieng Buket Seulamat, dan Brandang.

Namun, pertemuan tersebut gagal melahirkan kesepakatan. Warga tetap menuntut agar manajer dan asisten kepala perusahaan segera dicopot dari jabatannya.

“Mereka berdua ini biang kerok ketegangan yang selalu muncul. Kalau tidak diganti, konflik akan terus berulang,” tegas tokoh Desa Tempel di depan massa.

Kabar Penangkapan Warga Picu Ledakan Emosi

Ketegangan semakin memuncak setelah beredar kabar penangkapan seorang anak dibawah umur, dan warga yang dituduh mencuri sawit di areal perkebunan. Ratusan warga mendadak mengepung kantor PTPN IV Regional 6, menciptakan suasana mencekam di Cot Girek.

Aksi yang berlangsung hingga tengah malam itu dikawal ketat aparat kepolisian dari Polres Aceh Utara bersama Polsek Cot Girek. Polisi berjaga di sekitar kantor perusahaan guna mencegah bentrokan terbuka.

Meski tanpa insiden besar, gelombang massa yang menutup akses ke kantor perusahaan memperlihatkan betapa tegangnya hubungan antara masyarakat dan manajemen PTPN IV.

Investigasi Sementara

Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan arogansi, kewajiban lapor, maupun kabar penangkapan warga. Situasi ini menimbulkan spekulasi liar dan kian memperkeruh suasana.

Konflik antara masyarakat Cot Girek dengan perusahaan perkebunan negara itu diperkirakan tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Warga bertekad melanjutkan aksi pada hari berikutnya hingga tuntutan mereka dipenuhi. (Zulmalik)

Leave A Reply

Your email address will not be published.