
Wiku Tegaskan Tes PCR Belum Diperluas di Transportasi Lain
Dikutip dari republika, ia pun menjelaskan, penerapan aturan penggunaan tes PCR di moda transportasi udara ini dilakukan sebagai upaya untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas di tengah pandemi Covid-19. Sementara tes PCR sendiri telah diakui menjadi metode testing yang paling sensitif. Karena itu, Wiku pun meminta agar seluruh masyarakat dapat mematuhi aturan terkait mobilitas yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut, Wiku juga menjelaskan terkait durasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil diagnosa dari tes PCR. Lamanya durasi untuk mendapatkan hasil diagnosa tersebut dikarenakan prosesnya yang cukup panjang, mulai dari pengambilan sampel, distribusi ke laboratorium, hingga tahapan ekstrasi dan perbanyakan materi genetik untuk mengetahui CT value.
“Perbedaan durasi keluarnya hasil diagnostik dapat dipengaruhi oleh proses pengambilan sampel maupun antrian orang yang dites sehingga tidak menutup kemungkinan hasil tes dapat keluar lebih cepat,” ungkapnya. Wiku pun mendorong laboratorium diagnostik Covid-19 dapat mendukung kegiatan masyarakat dengan mengoptimalkan operasional laboratorium dengan sumber daya yang memadai dan berkualitas.(qq)