Alumni Stikosa AWS Memberi Dukungan Penuh Polisi  Ungkap  Kasus Kematian Mahasiswa Stikosa AWS

Secara Transparan Sesuai PRESISI Kapolri

SURABAYA,Harnasnews.com – Meninggalnya salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan (Stikosa AWS) Zainal Fattah (25) tahun mendapat perhatian dan simpatik dari berbagai pihak salah satunya dari Ikatan Alumni (IKA) Stikosa AWS mendukung pihak kepolisian menangani secara langsung proses kasusnya  oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Ketua IKA Stikosa AWS, M. Zurqoni didampingi Jajaran pengurus IKA Stikosa AWS mendatangi Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak ,secara langsung guna menuntaskan proses penyidikan terkait kasus kematiannya saudara Zainal Fattah.

“Polisi diminta menangkap seluruh pelaku pengroyokan serta penganiayaan pada tanggal (19 /4/2021)sehingga menewaskan saudara Zainal Fattah,itu poin utama yang disampaikan oleh
Zurqoni saat mendatangi Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jln Kalianget Surabaya Rabu (28/4/2021).

Polisi diminta mengungkap proses hukum secara progresif, transparan dan berkeadilan sesuai komitmen PRESISI Kapolri.

Dalam menyampaikan dukungan itu, Zurqoni dan Jajarannya diterima oleh perwakilan dari Subag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

“Kami mengapresiasi kerja dari polisi dalam mengungkap kasus kematian Zainal Fattah.

Sejauh ini sudah ada progres yang bagus dengan menangkap dua tersangka dan ada tersangka lain yang masih dalam proses pengejaran,” kata Zurqoni.

Ia berharap proses pengungkapan bisa segera terselesaikan, “Semoga kasus ini segera tuntas.

Karena bagaimanapun brutalisme tidak mengajarkan kebaikan bagi kita, dan tidak bisa dibiarkan begitu saja,” ungkapnya.

Perlu diketahui, Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak telah mengamankan dua tersangka kasus pengeroyokan yang menewaskan Zainal Fattah.

Keduanya, yakni Achmad Gufron (23) dan Mohammad Imron (20), warga Jalan Kalimas Baru dan masih tetangga satu kampung dengan korban.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan bahwa kejadian pengeroyokan itu bermula saat dua kelompok patroli sahur di wilayah Kalimas bertemu dan terjadi kesalahpahaman. Kedua kelompok itu kemudian bergesekan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.