Anggota DPR Dorong Peningkatan Toleransi Ekonomi Demi Majukan UMKM

Sedangkan, dalam konteks membangun infrastruktur dan lain-lainnya, belum sampai membuat desa menjadi produktif, meskipun ada pengembangan usaha melalui BUMDes sehingga sedikit membantu pelaku UMKM setempat.

“Di tengah resesi inilah kenyataannya ekonomi makin sulit, maka harus terus digelorakan bahasa yang paling mudah, yakni gotong royong di bidang ekonomi,” ujarnya.

Ia juga menyarankan pengurus PMII Kabupaten Pati untuk melakukan aksi nyata dalam meningkatkan toleransi di bidang ekonomi dengan turut mengelola zakat, wakaf, dan sedekah sebagai bentuk riil dari toleransi ekonomi. Nantinya, bisa digunakan untuk mendukung pelaku usaha kecil

Bulan Puasa nanti, PMII Pati juga didorong untuk membantu masyarakat lewat pembagian takjil di jalan raya dengan sasaran warga tidak mampu, sebagai bagian dari bentuk toleransi ekonomi yang lebih konkrit.

Politisi PKB tersebut juga mendorong pemerintah untuk membantu membuka akses seluas-luasnya bagi pelaku UMKM mendapatkan pinjaman permodalan dari perbankan dengan bunga yang bisa dijangkau kalangan menengah bawah dengan syarat yang tidak berbelit-belit.

Dengan kemudahan akses tersebut, diharapkan UMKM, petani maupun nelayan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Setiap rapat dengan bank pemerintah, kami selalu menyampaikan kemudahan akses perbankan. Jawaban mereka memang kelihatan cukup enak didengar siap membuka akses perbankan seluas-luasnya dengan kemudahan persyaratan. Tetapi, kenyataannya tidak berjalan sesuai yang diharapkan,” ujarnya, dikutip dari antara.

Ia menganggap UMKM di daerah-daerah yang selama ini berjalan dengan baik cenderung berdiri sendiri. Baru setelah masa pandemi COVID-19 semua orang membicarakannya.

“Pertanyaannya, sejauh mana UMKM bisa berkembang dengan baik dan bisa dirasakan masyarakat dan pemerintah juga melakukan afirmasi terhadap UMKM itu. Termasuk bagaimana UMKM bisa bersaing dengan produk luar negeri,” ujarnya.

Pemerintah perlu mengambil kebijakan proteksi terhadap UMKM dan ekonomi di tingkat menengah bawah karena banyak produk luar negeri harganya justru jauh lebih murah, dibandingkan produk dalam negeri.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.