JAKARTA, Harnasnews – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui rasio realisasi investasi terhadap serapan tenaga kerja dari investasi memang tidak seimbang karena investasi kini didominasi teknologi tinggi.

“Saya harus akui nilai investasi dengan penciptaan tenaga kerja itu tidak berbanding lurus karena investasi kita ini bukan lagi padat karya,” katanya dalam paparan realisasi investasi triwulan I 2023 di Jakarta, Jumat.

Menurut Bahlil, di tengah fokus investasi hilirisasi, penggunaan mesin dan otomatisasi begitu tinggi sehingga penyerapan tenaga kerja menjadi rendah.

“Kita mau bangun hilirisasi bauksit, nikel, tembaga, mana ada pakai manusia-manusia? Palingan bangun konstruksinya saja. Setelah itu dioperasikan semua oleh mesin,” ujarnya.

Kendati demikian, Bahlil mengungkapkan pemerintah melakukan upaya “blending” atau mengkombinasikan bagian-bagian pekerjaan yang memang masih memerlukan tenaga kerja agar tetap dipertahankan.

“Jadi kita blending. Ini pun sudah maksimal lho. Kalau ada pekerjaan yang bisa menggunakan tenaga orang, maka kita gunakan tenaga orang. Jangan semua full pakai teknologi,” katanya.