Bakti Sosial Taruna Siaga Bencana Kalbar 2018

Jumlah tagana sebanyak 37.817 yang tersebar di seluruh Indonesia, merupakan potensi yang sangat berharga namun jumlah ini belum sepadan dengan kerawanan dan luasnya negara kita. Karenanya, Kemensos berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas Tagana sebagai “front liner” dalam penanggulangan bencana. Seperti diketahui wilayah Indonesia termasuk wilayah ring of fire bencana.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa sistem deteksi dini (early warning system) harus dibangun di semua wilayah yg beresiko bencana, termasuk sistem respon yang tepat untuk pengurangan resiko bencana.

Menteri Sosial Agus Gumiwang memastikan upaya deteksi dini berbasis komunitas merupakan prioritas alternatif penanggulangan bencana, yang diperankan TAGANA dan KSB.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam sambutannya menyatakan bahwa
“Komitmen sebagai relawan sejati tetap harus terjaga dan sebagai relawan sosial perlu memiliki komitmen, kemampuan dan militansi dalam penanggulangan bencana. TAGANA selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.

Di antara relawan lain, TAGANA-lah harus paling cepat berada di lokasi bencana, karena TAGANA berasal dari lingkungan komunitas setempat. Satu jam sudah berada di lokasi bencana” imbuh Harry lagi.

“Selain masyarakat harus tangguh dalam penanganan bencana alam, maka kita pastikan masyarakat harus rukun dan tentram sehingga kita mendapatkan kebahagiaan lahir dan bathin.
Selain itu, pendamping PKH wajib hadir dan bahu membahu dengan tagana.

Untuk menambah kekuatan korps TAGANA. Lakukan sesuatu yg sanggup saudara lakukan!”demikian Harry juga memotivasi para pendamping PKH yang turut hadir dalam acara bakti sosial.

Dalam acara juga dilakukan penyerahan bantuan kepada Forum Keserasian Sosial senilai Rp. 150 Juta dan bantuan Kearifan Lokal senilai Rp. 50 Juta dari Dirjen Linjamsos kepada Wakil Gubernur Prov. Kalbar untuk diserahkan pada para penerima bantuan.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Provinsi Kalbar (Ria Norsan) menekankan : “Pemerintah kota dan kabupaten harus mengalokasikan dana pembinaan/insentif tagana di lokasinya masing-masing.

Jangan dilihat besarannya tetapi berikhlaslah sebagai ladang amal kita.
Mari bersatu untuk menanggulangi bencana di Kalimantan Barat.”

Acara diakhiri dengan atraksi cepat Pemasangan Tenda Serbaguna, peninjauan Dapur Umum, Pengobatan Gratis serta foto bersama.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.