
BNI Proyeksi Raup Laba Rp 9,5 Triliun pada 2021
“Hingga saat ini, seluruh proyeksi masih on the track,” katanya, dilansir dari republika.
Kredit yang disalurkan secara selektif hanya pada debitur berkualitas tersebut ditopang oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 4,5 persen (yoy) atau sebesar Rp 646,6 triliun. Dana murah atau CASA yang terhimpun semakin kuat.
Rasio CASA pada Juni 2021 tercatat mencapai 69,6 persen atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini, yaitu sebesar Rp 450,1 triliun atau tumbuh 11,5 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan DPK ini menjadi penyangga pertumbuhan aset sebesar 5,0 persen (yoy) atau mencapai Rp 875,1 triliun.
Pertumbuhan aset yang didominasi oleh dana murah ini merupakan salah satu pencapaian transformasi digital yang gencar dilakukan Perseroan dan telah mulai menunjukkan hasil. Dimana 70 persen dari CASA yang dihimpun merupakan kontribusi dari kinerja BNI Direct dan BNI Mobile Banking, dua dari tiga produk champion BNI dalam digitalisasi layanan perbankan. (qq)