Bulog Didorong Masuk Pasar Bebas

Dibanding saat Program Rastra masih diterapkan penuh, Bulog menyalurkan beras hingga 2,7 juta ton per tahun. Beras tersebut merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dibeli pemerintah menggunakan anggaran negara.

Namun, Wahyu menambahkan, meskipun Bulog didorong mengembangkan bisnis di era BPNT, tugas utama Bulog masih tetap seputar stabilisasi harga dan ketersediaan pangan. Terutama untuk komoditas beras, jagung, dan kedelai.

“Ini yang harus diperhatikan, bahwa ada kewajiban Bulog menyimpan CBP 1 juta ton sampai 1,5 juta ton sepanjang tahun. Adanya kewajiban itu maka Bulog harus berupaya membangun pasar,” kata dia.

Menurutnya, jika jumlah stok beras di gudang mencapai lebih dari 1,5 juta ton, maka sisa beras tersebut dapat dijual secara komersial. Artinya, beras tersebut bisa dijual dengan standar beras medium atau premium sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras.

Adapun total pasokan beras di gudang Bulog per 5 Maret 2018 mencapai sekitar 1,89 juta ton. “Lebih dari 1 sampai 1,5 juta ton, jumlah itu bisa dijual secara komersial,” kata dia menambahkan.

Saat ini, dikatakan Wahyu, jajaran direksi Bulog tengah berupaya untuk membuka pasar bagi produk beras Bulog. Termasuk, penjualan yang mengarah ke sektor toko ritel modern. Hal itu agar penyerapan beras Bulog ke masyarakat dapat lebih cepat sehingga bisnis Bulog sebagai badan usaha tetap berjalan. (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.