Dengan Strategi Bisnis Inovatif, Dirut PT Amarta Karya (Persero) Siap Bawa Perusahaan Take-Off

Menurutnya, kemitraan strategis yang tepat, diharapkan dapat mengatasi berbagai keterbatasan yang ada.

Salah satu gagasan yang menarik dari Nikolas dalam rangka membangkitkan Amarta Karya adalah dengan melakukan kemitraan strategis dengan pelanggannya. Dalam hal ini Perseroan secara aktif memposisikan diri tidak hanya sebagai sebuah kontraktor namun juga sebagai mitra bagi pelanggannya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan dalam rangka merealisasikan proyek-proyek nya.

“Amarta karya perlu lebih dekat dengan pelanggannya. Bukan hanya sebagai vendor bagi pelanggan, namun menjadi mitra problem solver bagi pelanggannya. Strategi ini kami sebut dengan project creation strategy,” ucap Nikolas.

“Hingga saat ini, ada beberapa proyek yang sedang digarap dengan strategi project creation tersebut”, imbuh Nikolas.

Nikolas mengungkapkan, bahwa saat ini PT Amarta Karya (Persero) memiliki 4 lini bisnis utama yaitu jasa konstruksi gedung, jasa konstruksi infrastruktur, EPC, dan manufaktur (fabrikasi).

“Kami memiliki strategi dalam mengibarkan bendera perseroan lebih tinggi di empat line bisnis utama kami, salah satu nya adalah dengan kita mencreate bisnis baru yang bisa memperkuat 4 bisnis utama tersebut dan dapat menghasilkan recurring income untuk membantu menyeimbangkan portfolio revenue perusahaan sehingga operasi perusahaan bisa menjadi lebih stabil dan sustain kedepannya” bebernya.

Dalam kesempatan lain Nikolas mengungkapkan bahwa saat ini perseroan sudah melakukan kemitraan strategis dengan sejumlah perusahaan multinasional dan tengah menjajaki kerjasama dengan salah satu perusahaan multinasional di bidang oil and gas yang akan berinvestasi di Indonesia.

“Kami juga menjajagi kemitraan strategis dengan salah satu multinasional oil and gas company yang akan berinvestasi di Indonesia untuk mendukung lini bisnis EPC dan Manufaktur. Nah upaya ini yang kami giat kan untuk Amarta. Dalam waktu dekat kami akan menjalin MoU,” kata Nikolas.

Nikolas mengakui bahwa perusahaan yang dipimpinnya saat ini masih tergolong relative kecil dibanding dengan BUMN Konstruksi lain, seperti WIKA, Waskita, Adhi, PP, dan yang lainnya, namun demikian pihaknya optimis bahwa dengan strategi yang inovatif dan efektif maka PT Amarta Karya bisa tumbuh menjadi salah satu perusahaan pelat merah yang bisa diandalkan dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi negeri ini. (Red)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.