Desember, Berbagai Komoditi Alami Kenaikan Harga

Probolinggo, Harnasnwes.com – Ada kemungkinan bulan Desember ini Kota Probolinggo akan mengalami inflasi. Hal tersebut diungkap pada saat pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang diselenggarakan di Hotel Bromo View Kota Probolinggo, Kamis (27/12).

Inflasi dipicu oleh naiknya harga berbagai komoditi, misalnya daging ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan darat dikarenakan banyaknya masyarakat yang bepergian saat liburan. Hal tersebut diungkap Kasi Distribusi pada Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo, M. Machsus. “Desember ini kemungkinan relatif tinggi, bertepatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru, dan beberapa komoditi mengalami kenaikan harga,” kata Machsus.

Menurut Agung, staf dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, selain ada larangan pemotongan ayam sebelum 40 hari setelah pemberian obat, juga karena kenaikan harga pakan ayam pedaging. “Harga sudah naik mulai dari kandang, karena harga pakan naik, dan tentunya distributor juga menaikkan harga, karena ayam yang ada di Kota Probolinggo kebanyakan berasal dari Jember dan daerah-daerah sekitar,” kata Agung.

Dia juga menjelaskan perlakuan ayam pedaging dan ayam petelur berbeda. “Kalau ayam petelur pakannya masih bisa dicampur dengan jagung, tetapi ayam pedaging tidak bisa,” tambahnya. Tetapi, masih kata Agung, semua masih relatif stabil, baik pasokan maupun harga. Harga daging ayam dibandrol sekitar Rp 46-48 ribu perkilogram.

Untuk persediaan beras, perwakilan Bulog meyakinkan bahwa stok beras masih aman untuk enam bulan kedepan. “Masih ada sekitar 14 ribu ton, dan tentunya stok tersebut cukup sampai dengan musim panen berikutnya,” katanya.

Plt. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Malang, Jaka Setyawan mengatakan bahwa inflasi di Jawa Timur masih ada dibawah target inflasi nasional yang ditetapkan sebesar 3,5 persen dengan toleransi kurang lebih 1 persen. “Ada empat fokus pengendalian inflasi daerah yakni ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif antar pihak terkait,” katanya.

Wali Kota Rukmini sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Probolinggo yang telah melaksanakan segala upaya serta berbagai kegiatan dalam rangka menstabilkan laju inflasi di kota ini. “Program pengendalian inflasi ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga barang maupun jasa di masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup di tengah kondisi perekonomian saat ini,” katanya.

Kabag Administrasi Perekonomian Wawan Soegyantono mengatakan, pertemuan ini memang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi OPD terkait agar dapat menekan laju inflasi. “Dan juga untuk memantau kenaikan komoditi sehingga dapat menentukan kebijakan hal tersebut,” katanya. (Mr/ant ).

Leave A Reply

Your email address will not be published.