JAKARTA,Harnasnews.com – Kasus skandal suap dana hibah di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) melibatkan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) yang berhasil diungkap melalui operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang perhatian publik.
Ketua Umum Lembaga Aspurasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Jonli Nahampun mendesak KPK untuk mengungkap dugaan keterlibatan Menpora Imam Nahrawi dalam skandal suap dana hibah tersebut.
“LAMI sudah lama mencium adanya dugaan korupsi yang terjadi di Kemenpora. Berdasarkan informasi yang dihimpun, banyak dana hibah dan bansos yang ada di Kemenpora disalurkan melalui Ormas tertentu. Seperti pengadaan lapangan bola di desa-desa yang tersebar di Tanah Air,” ujar Jonli kepada garudanewa.id, Jumat (28/12).
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi KPK dalam mengungkap adanya kong-kalingkong suap dana hibah yang terjadi di Kementerian yang digawangi oleh pokitisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
“Dengan terungkapnya kasus suap dana hibah KONI dari Kemenpora, diharapkan menjadi pintu masuk KPK untuk memeriksa kasus lain yang diduga ikut melibatkan Imam Nahrawi. Terlebih asisten pribadi Imam telah dilakukan periksaan,” harap Jonli.
Jonli menduga, melalui asisten pribadinya Imam kerap mengakomodir dana hibah dan bansos yang disalurkan kepada kelompok ormas tertentu.
Lanjut Jonli, dirinya juga sepakat dengan pernyataan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, soal bantahan Imam Nahrawi.
“Dimana, bang Saut sangat bijak dalam menyikapi bantahan Imam soal keterlibatan dana hibah. Tapi dari sejumlah saksi mengatakan adanya dugaan keterlibatan Imam Nahrawi. Terlebih setelah adanya penggeledahan di ruang kerjanya ditemukan sejumlah dokumen hibah,” tandas Jonli.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyebut peran Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi signifikan dalam kasus dugaan suap dana hibah dari Kemenpora ke KONI.
“Saya belum bisa simpulkan, tapi indikasinya memang peranan yang bersangkutan (Menpora) signifikan ya,” kata Saut Sitomorang, pasca terjadinya OTT yang melibatkan anak buah Imam Nahrawi.
Menpora Imam Nahrawi yang ditemui di Wisma Kemenpora saat menghadiri acara pameran foto altet Asian Games dan Asian Para Games 2018, menanggapi pernyataan itu dengan mengatakan jangan membentuk opini di luar hasil pemeriksaan.
“Saya tak ingin mengandai-andai, jangan membentuk image atau opini di luar hasil pemeriksaan,” kata Menpora.
Seperti diketahui, selain memeriksa 12 orang yang diduga terlibat dalam kasus suap dana hibah di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut meminta keterangan kepada asisten pribadi Menpora yang bernama Miftahul Ulum. Ia berinisiatif datang sendiri ke gedung lembaga antirasuah.
Konfirmasi itu disampaikan oleh juru bicara KPK, Febri Diansyah ketika memberikan keterangan pers pada Rabu malam (19/12) di gedung KPK.
“Saya baru dapat update selain 12 orang yang diperiksa tadi, yang ditanya memang sudah datang lagi berinisial MU (Miftahul Ulum). Ia masih diperiksa,” kata Febri.
Lalu, apa peranan Miftahul soal kasus suap dana hibah di Kemenpora? Apakah ini menandakan aliran suap turut dinikmati hingga ke Menpora Imam Nahrawi?. (Mhd)