Adalah Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta, Rany Mauliani yang menilai perlunya investigasi terhadap perbedaan hasil swab di Yankes dan RS swasta.
“Kenapa bisa berbeda Yankes dengan RS lain di luar. Perbedaan hasil ini bisa berbahaya. Misalnya seseorang di test positive ternyata hasilnya negative, atau sebaliknya,” katanya.
Menurut anggota Komisi E DPRD DKI itu, info yang didapatkan perbedaan hasil ini bukan hal baru di Yankes. Karenanya, karena Yankes, di bawah Dinkes pertanggung jawaban dari Dinkes untuk menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
“Kami juga menyayangkan pihak-pihak yang terlalu terburu-buru menyebar berita sehingga menyebabkan banyak pihak bersedih hati terutama bagi keluarga yang bersangkutan yang dinyatakan positive covid 19. Padahal kan seharusnya banyak cara menyampaikan yang lebih arif dan bijaksana sehingga yang dianggap positif covid 19 bisa menerima info dengan tenang dan dapat berpikir jernih apa yang harus dilakukan selanjutnya,” beber anggota Satgasda Lawan Covid 19 DPRD DKI bag Ka. Operasional itu.
Senada anggota Fraksi Demokrat di DPRD DKI, Nur Afni Sajim pun ikut mengkritisi perbedaan hasil laboraturium Dinkes DKI. Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian, apalagi yang harus mengalami anggota DPRD DKI.
“Apakah ini ada unsur kesengajaan atau memang alat yang DKI punya perlu dipertanyakan keakuratannya. Jangan- jangan data covid 19 di DKI yang semakin melonjak, menjadi alat untuk meningkatkan PSBB diperpanjang terus- menerus.
Lantaran karena kesalahan tes atau tidak keakuratan alat yang dilakukan Dinkes terkesan asal-asalan,” ujarnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta yang terpilih dari Jakarta Barat itu, meminta agar gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mengkoreksi anak buahnya yang terkesan malas dan ogah-ogahan dalam menjalankan tugas.
“Terpenting lagi, bagaimana dengan Gugus Covid 19 dalam mengkampanyekan 3 M di wilayah. Kenyataannya Lurah, Camat, RT dan RW tidak pernah diajak rapat untuk melaksanakan kampanye keliling kampung terkait 3 M.
Kalau hanya PSBB diperpanjang, yang rugi adalah pengusaha ekonomi merosot, masyarakat menjerit, kriminal tinggi. Ini harus menjadi perhatian seharusnya dalam mengambil keputusan,” tandasnya.(sof)
