Dilakukan Secara Sederhana, Ini Makna Hari Jadi Polwan Ke-75 Bagi Polwan Satlantas Polres Metro Bekasi Kota

KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Berlangsung dengan sederhana namun penuh dengan haru dan hikmat, polwan personil Sat Lantas Polres Metro Bekasi Kota merayakan hari jadi Polwan ke-75 di Sat Lantas Polres Metro Bekasi Kota Jl. Veteran, kelurahan Margajaya, Kota Bekasi pada Jumat (01/09/23).

Walaupun berlangsung di tengah keterbatasan dan sederhana, namun nampak wajah ceria pada para polwan ini. Di sela-sela tugasnya sebagai anggota Sat Lantas, mereka berdoa bersama agar di hari jadinya semakin dicintai masyarakat.

“Rekan-rekan mari kita berdoa untuk kelancaran, kesehatan dan kesuksesan kita semua para polisi wanita Indonesia yang hari ini berulang tahun yang ke-75,” ujar Kanit Kamsel Sat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Sri Indira kepada media.

Lebih lanjut, AKP Sri Indira juga menambahkan bahwa sebagai Polisi Wanita Indonesia, tentunya tidak pernah lepas kodratnya sebagai seorang wanita ketika kembali ke masyarakat.

“Kita berdoa yang terbaik, mudah-mudahan kita menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi wanita-wanita hebat yang bisa menjalankan tugas pokoknya dengan baik, menjadi ibu yang baik, istri yang baik ketika kembali kerumah,” tukasnya.

Sekedar diketahui bahwa Mengutip laman Museum Polri, polisi wanita atau polwan ini diinisiasi pada awal tahun 1948. Didasarkan pada kesulitan-kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus.

Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik. Baru kemudian, lahirlah solusi untuk menangani hal tersebut dengan merekrut wanita dengan dimulai dari enam orang pelopor polwan pertama di Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi.

Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 (enam) siswa polisi wanita tersebut, yaitu:

1. Mariana Mufti Saanin

2. Nelly Pauna Situmorang

3. Rosmalina Loekman

4. Dahniar Sukotjo

5. Djasmainar Husein

6. Rosnalia Taher

Mereka mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 (empat puluh empat) siswa laki-laki di SPN Bukittinggi. Sehingga, sejak saat itu tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita (Polwan).

Beberapa bulan setelahnya, pecahlah agresi militer Belanda ke-II yang menyebabkan pendidikan mereka di Bukittinggi terhenti dan ditutup. Mereka melanjutkan pendidikan di SPN Sukabumi dan pada 1 Mei 1951 mereka resmi bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.

Mereka diberikan tugas khusus menyangkut kepolisian terkait dengan wanita, anak-anak, dan masalah-masalah sosial seperti mengusut, memberantas dan mencegah kejahatan yang dilakukan oleh atau terhadap wanita dan anak-anak.

Selain itu, juga memberi bantuan kepada polisi umum dalam pengusutan dan pemeriksaan perkara terhadap terdakwa atau saksi khusus untuk memeriksa fisik kaum wanita yang tersangkut atau terdakwa dalam suatu perkara. Serta, mengawasi dan memberantas pelacuran, perdagangan perempuan dan anak-anak.

Dalam rangka memperingati kelahiran Polwan di Indonesia, maka dibangun juga sebuah monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat. Monumen tersebut diresmikan oleh Kapolri pada saat itu Jenderal Polisi Drs. Banoeroesman Astrosemitro pada tanggal 27 April 1993. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.