Dindik Jatim Merger Cabang Dinas
Surabaya,Harnasnews.com – Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mulai merampingkan cabang dinas sesuai perubahan nomenklatur Struktur Organisasi dan Tata Kerja (STOK). Dari 32 Cabang Dinas (Cabdin) kini Dindik Jatim hanya mempunyai 24 Cabdin di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman mengungkapkan perampingan cabdin ini dilakukan bersamaan dengan perubahan kepala Cabdin. Menurutnya pergeseran dan perubahan rotasi ini hal yang biasa dan dianggap penyegaran.
“Ada satu cabdin yang harus membawahi beberapa daerah. Misalnya Jember dan Lumajang, Surabaya dan Sidoarjo, Ngawi dengan Kabupaten Madiun, dan Tuban dengan Bojonegoro,”urainya usai Serah Terima Jabatan Cabdin di kantor Dindik Jatim, Kamis (20/12/2018).
Menurutnya Kepala Cabdin harus menguasai budaya masyarakatnya, seperti di Kota Surabaya dan Sidoarjo.
Diungkapkan Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman, 24 cabang dinas yang didirikan di beberapa daerah sebagai salah satu restrukturisasi organisasi yang ada pada Dindik Jatim.
Selain itu Unit Pelaksana Teknis P2K (Peningkatan kompetensi Kejuruan) atau yang dulu dikenal BLPT telah disetujui oleh Kemendagri untuk dikembalikan secara fungsional.
“Bahkan, sarana prasarana atau alat-alat yang ada di P2K akan ditambah dan dikembangkan lagi untuk peningkatan guru produktif SMK,”urainya.
Sedangkan bagi siswa dari SMK swasta yang tidak mempunyai alat-alat untuk praktek, hal tersebut bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan P2K.
“Rencananya tahun 2019 mendatang kita akan kerjasama dengan Tianjin China untuk pengembangan program dan perbantuan kelengkapan peralatan di P2K,” pungkas Saiful.
Kepala Cabdin Surabaya-Sidoarjo, Sukaryanto mengungkapkan dengan ditambahnya wilayah yang harus ia dampingi tak membuat pelayanan akan semakin sulit. Menurutnya ia akan lebih banyak mobilitas dari kantor di Sidoarjo dengan di Surabaya.
“Pelayanannya tetap di dua kantor itu ada di Surabaya dan Sidoarjo. Jadi tidak menyulitkan sekolah-sekolah untuk keluar kota mengurus berkas yang bisa dilayani cabdin,”ujarnya.
Ia menambahkan, wilayah Surabaya dan Sidoarjo ini mendekati perguruan tinggi, pusat pemerintahan dan pusat negara asing. Jadi ia berharap nanti dapat disinergikan dengan baik untuk percepatan konsen pendidikan oleh semua pihak.
“Menunjukkan kreativitas pada publik nanti penting, bukan hanya pertemuan kepala sekolah. Kalau pertemuan kepala sekolah nanti menyamakan pendapat masyarakat,”pungkasnya.(Pul)