Dondang dan Adu Bedug, Tradisi Lokal Kota Bekasi Yang Masih Bertahan di Era Modernisasi

Nampak lurah Mustikajaya Mochamad Sunaryadi menaiki kuda saat ikut serta dalam festival Dondang dan Adu Bedug

Jumlah penduduk kelurahan Mustikajaya sendiri mencapai 74.747.000 orang. di kelurahannya ikut serta dalam ajang tahunan yang digelar setiap bulan Syawal itu.

Ia yang juga sebagai lurah Mustikajaya berharap bahwa budaya ini dapat terus dilestarikan.

“Supaya bisa meningkatkan silaturahmi dan meningkatkan Senin budaya di mustikajaya khususnya,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu warga negara asing juga nampak ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu. Christoper, yang merupakan warga negara Belgia nampak menggunakan baju tradisional.

“Event yang luar biasa dan saya sangat bahagia bisa berada disini dalam event ini dan kehormatan tersendiri bisa berada bersama pak lurah dan memakai pakaian yang saya kenakan sekarang,”ungkap Chris.

Iya mengaku senang berada diantara warga Indonesia, khusunya warga kelurahan Mustikajaya yang sangat ramah.

“Saya suka indonesia, dan saya senang, orang-orangnya ramah dan suka tersenyum,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt walikota Bekasi Tri Adhianto menuturkan bahwa keberagaman budaya lokal itu agar tetap dipelihara dan dijaga,

“Ini bagian dari upaya pemerintah kota untuk terus mempertahankan budaya lokal yang ada, di Mustikajaya punya festival bedug dan Dondang, kemudian kita punya kampung Bali yang ada di Bekasi Utara, kita punya Pecinan di Bekasi timur dan kita punya kearifan lokal yaitu tuju mata air sumur di Jatisampurna dan kita akan bangun padepokan pencak silat yang ada di Jatiasih,” katanya.

Dikatakan Tri bahwa pemerintah kota akan berkomitmen memfasilitasi budaya dan kearifan lokal yang ada di kota Bekasi, dengan peran serta warga masyarakat. Ini merupakan festival yang ke-15 dan sempat tersendat sejak pandemik Covid-19 melanda.

“Selanjutnya tentunya akan kita fasilitasi dan tentunya termasuk upaya penganggaran yang hari inipun banyak dilakukan oleh warga masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya di wilayahnya, dan tentunya pemerintah akan memberikan perhatian yang lebih besar lagi,” tandasnya.

 

Festival Dondang dan Adu Bedug itu diselenggarakan sejak Sabtu 21 Mei lalu dan hari ini merupakan puncak acara. Malam harinya kegiatan juga dilanjutkan dengan penampilan wayang golek serta kesenian tradisional lainnya. (Mam)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.