Dua Mantan Wali Kota Berujung di Jeruji Besi, Cawalkot Bekasi Ditantang Adu Gagasan Isu Antisipasi

JAKARTA, Harnasnews – Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bekasi, sejumlah figur sudah bermunculan dan digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi politik yang akan digelar pada November 2024 nanti.

Namun dari sederet figur yang sudah muncul, sayangnya tidak ada satupun  bakal calon kepala daerah  (Cakada) yang melempar isu terkait gagasan antikorupsi. Padahal gagasan soal isu antikorupsi bagi bakal Cawalkot Bekasi sangatlah penting.

“Mengingat di dua periode kepemimpinan Wali Kota Bekasi tidak ada satupun berakhir dengan sempurna, namun hanya menyisakan masalah bagi masyarakat karena kasus korupsi yang menjeratnya. Yakni di era Muhtar Mohammad dan Rahmat Effendi. Karena keduanya harus berurusan dengan KPK,” ujar  Sekjen Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Abdul Rasyid kepada Harnasnews, Kamis (2/5/20224).

Selain itu, kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh kepala daerah yang banyak ditangani oleh KPK tidak lepas dari persoalan gratifikasi dan jual beli jabatan.

Persoalan itu muncul dikarenakan adanya biaya politik yang cukup tinggi. Sehingga memicu kepala daerah untuk mencari sumber dana agar biaya yang telah dikeluarkan saat pilkada dapat kembali.

“Ini yang harus menjadi konsen bagi partai politik. Bila perlu dilakukan diskusi publik dengan mengundang para pakar dan akademisi yang ekspert di bidang korupsi dan menghadirkan semua bakal calon Wali Kota Bekasi,” ujar Rasyid.

Hal-hal yang perlu diperbaiki oleh partai politik, menurut Rasyid adalah rekrutmen dan kaderisasi partai politik, jangan sampai ada orang-orang yang masuk partai dengan tujuan memperkaya diri sendiri. Dia juga berharap kader partai politik dipersiapkan dengan matang pendidikannya.

Untuk itu, bagi calon Wali Kota Bekasi jika sudah menjabat agar jangan mau ditekan oleh DPRD. Kepala daerah juga perlu mewaspadai tahap perencanaan anggaran.

“Sebab banyak kasus OTT KPK yang terjadi karena para anggota DPRD meminta uang ketok palu dan dana aspirasi,” katanya.

Rasyid menegaskan bahwa Pilkada merupakan ajang untuk memilih pemimpin. Oleh karenanya, gunakan kesempatan itu untuk adu program dan gagasan.

Sebelumnya, sejumlah nama yang digadang gadang bakal maju di Pilkada Kota Bekasi sudah ramai diperbincangkan di ruang publik. Seperti, dari Golkar sudah menyampaikan 5 nama yang diajukan ke pada DPP Golkar kemudian untuk dilakukan seleksi.

Dari 5 nama tersebut antara lain: Kusnanto Saidi, Abdul Rasyad, Ade Puspitasari, Faisal, Nofel Saleh Hilabi. Sementara itu dari PKS dipastikan bakal mengajukan Hari Koeswara, dan PDIP sendiri telah mengajukan 3 nama kadernya, Diantaranya Muhtar Mohammad, Tri Adhianto, dan Adi Bunardi. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.