
“Berarti jika sudah mendapat rekomendasi atau persetujuan dari instansi yang berhubungan dengan kesehatan dan Badan POM, sungguh diperbolehkan. Yang tidak boleh adalah menyalahgunakan, seperti yang dituangkan dalam pasal penghukuman, seperti setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika golongan I,” kata Slamet Pribadi, dilansir dari antara.
Sebelumnya isu mengenai pemanfaatan ganja untuk medis mengemuka seiring aksi seorang ibu yang meminta ganja medis untuk buah hatinya yang tengah sakit di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta beberapa waktu lalu.
Aksi ini kemudian mendapatkan respons dari sejumlah pihak termasuk Kementerian Kesehatan dan DPR.
Kementerian Kesehatan masih mengkaji manfaat ganja untuk kepentingan medis di Indonesia.
Sementara pihak Komisi III dan IX DPR berencana menindaklanjuti usulan penggunaan ganja untuk kebutuhan medis.(qq)