Gonjang Ganjing Penolakan Pengeboran Migas di Perairan Desa Tanjung Pademawu Pamekasan

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Tanjung Dr. Adi Suparto, SH.,MH mengatakan, pernyataan Muharam sebagai Plt DLH seharusnya lebih paham bahwa pengeboran itu tentu ada dampaknya baik positif maupun negatif.

“Jangan hanya dampak positifnya saja yang ditonjolkan tapi dampak negatifnya pun disampaikan. Inilah sejatinya mengapa terjadi penolakan, karena tidak dilakukan sosialisasi secara terbuka,” ungkap Adi kepada Harnasnews.com, Sabtu (29/5/2021).

Kata Adi, sebagai pejabat DLH seharusnya turun ke lapangan jangan hanya memberi statemen di media, lakukan koordinasi yang lebih baik dengan Kepala Desa.

Menurut pengakuan para nelayan, kata Adi, mereka didatangi oleh seseorang yang mengaku suruhan kepala desa Tanjung dengan membawa lembaran kertas yang tidak disertai pengantar. Para nelayan hanya diminta untuk tanda tangan dan juga foto copy KTP.

“Ada dugaan tanda tangan dan foto copy KTP inilah yang diajukan sebagai dasar untuk mendapatkan ijin lingkungan. Ini bukan fitnah, tapi informasi autentik berdasarkan informasi yang kami himpun,” tegas Adi.

Selanjutnya, kata Adi, ada pernyataan menarik dari Muharam yang mengatakan agar warga Pamekasan tidak termakan isu pengeboran sebelum mengetahui secara pasti tentang dampaknya.
Sebab, Medco Energy selaku KKS telah banyak berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat pesisir setempat, termasuk nantinya akan ada penyaluran bantuan corporate social responsibility (CSR) kepada Pemkab Pamekasan yang kemudian disalurkan kepada para nelayan.

“Medco Energy selaku KKS telah banyak berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat pesisir setempat yang mana. Tolong dijawab kontribusiya dalam bentuk apa, berapa jumlahnya, siapa yang mendistribusikan, siapa yang memantau pendistribusian itu sehingga dipastikan bahwa kontribusi itu telah diterima oleh masyarakat pesisir Desa Tanjung,” tanya Adi mengakhiri pembicaraanya. (Red)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.