Gubernur Hadiri Pelantikan Pengurus BPD HIPMI Jatim Periode 2018-2021

Gubernur Jatim saat Pelantikan BPD HIPMI Jatim Periode 2018-2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/3/2018). (Foto: Istimewah/Ibrahim)

Surabaya,Harnasnews.Com  –  Gubernur Jatim Soekarwo menghadiri pelantikan Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur (Jatim) periode 2018-2021 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis, (1/3/2018)

Pakde Karwo sapaan Gubernur Jatim, meminta HIPMI untuk mengatasi impor bahan baku yang selama ini menjadi permasalahan industri di tanah air, khususnya di Jawa Timur. Untuk menekan volume impor, HIPMI Jatim diharapkan bisa melihat potensi bahan baku yang ada di dalam negeri. Dalam hal ini HIPMI Jatim juga bisa mengolah atau mengganti bahan baku dengan bahan substitusi.

“Sebanyak 74,99 persen bahan baku Indonesia berasal dari impor dan ini menjadi masalah. Selama ini kita terjebak dalam impor bahan baku yang tinggi sehingga sangat perlu dicarikan solusi sebagai pengganti bahan baku impor,” jelasnya.

Pakde Karwo menyampaikan, Pemprov Jatim telah menerapkan Sistem Informasi Perdagangan Bahan Baku (SIPAP) untuk mengatasi permasalahan impor bahan baku di Jatim. Harapannya, mendorong sistem perdagangan yang mempercepat substitusi impor sehingga kemandirian industri dalam negeri dapat terwujud.

Dalam aplikasi tersebut, lanjut Pakde Karwo, dapat diihat berbagai “raw material” (bahan mentah) dari berbagai daerah di Indonesia, data real time mengenai potensi dan kebutuhan masing-masing daerah, bersumber dari aggregator masing-masing provinsi. Dan aplikasi ini dapat membuat perusahaan langsung dapat melakukan business to business.

Selain itu, lanjutnya, mengatasi impor bahan baku juga bisa dilakukan dengan mendirikan smelter untuk mengolah bahan baku di Jatim. Misalnya, mengolah bauksit dan nikel untuk industri rumah tangga.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum BPD HIPMI Jatim, dr.Mufti Aimah Nurul Anam, memuji kepemimpinan Pakde Karwo sebagai Gubernur Jatim yang mampu mengukir prestasi di tingkat nasional. Salah satunya, Jatim menjadi provinsi yang memiliki akuntabilitas dengan predikat A. Selain itu, penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi juga berada di atas rata-rata nasional. (Iphank)

Leave A Reply

Your email address will not be published.