H. Johan Sorot Masalah Bibit, Pupuk dan Kerusakan Hutan

H. Johan Rosihan berdiskusi dengan para penyuluh di Kabupaten Dompu juga membahas kendala dan fenomena apa yang ada lapangan. (Foto : Hermansyah/ HNN)

DOMPU,Harnasnews.com  – Dalam Kunjungan reses yang dilakukan oleh H. Johan Rosihan ke Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dirinya menyoroti tiga hal. Tiga hal tersebut yakni mulai dari bantuan bibit, pupuk dan masalah kerusakan hutan yang makin parah. Menurutnya, bahwa berdasarkan hasil turun langsung dan bertemu dengan masyarakat semua keluhan masyarakat di Pulau Sumbawa mengeluhkan hal yang sama.

“Semua persoalan yang dikeluhakan oleh masyarakat itu sama. Yakni tentang bantuan bibit, pupuk dan kerusakan hutan,”ungkapnya kepada sejumlah wartawan (26/12/2019).

Selain itu kata H. Johan bahwa informasi yang diterimanya benih jagung bantuan dari pemerintah dikeluhkan oleh masyarakat karena benih yang diterimahnya tidak berkualitas dan tidak sesuai dengan kebutuhan berdasarkan CPCL dan RDKK yang diusulkan oleh kelompok.

“Mereka semua mengeluh terhadapat bantuan bibit jagung yang diterima dari pemerintah. Dan mereka menuding bahwa pemerintah sengaja memberi bibit jagung yang kurang bagus (berkualitas) agar mereka tidak tanam jagung,”tandasnya.

H. Johan menyebutkan bahwa berdasarkan hasil dari penelusurannya penyimpangan terjadi bukan pada tingkat kementerian pertanian. Namun, akan tetapi penyimpangan ada ditingkat daerah. Karena proses tender pengadaan benih ada di daerah,”terang H. Johan.

Sambung H. Johan kemudian tentang persoalan pupuk, dirinya heran mengapa pupuk biasanya langkah dan harganya mahal. Karena, pengecer kerap menjual pupuk dalam bentuk paket subsidi dan non subsidi.

“Itu namanya penyelewengan dan itu tidak diperbolehkan. Karena, Dirjen di Kementerian Pertanian telah menegaskan hal ini bila ada distributor atau pengecer menjual pupuk dalam bentuk paket subsidi dan non subsidi akan dicabut izinnya, “tegasnya.

Masih kata H. Johan kemudian masalah hutan di Pulau Sumbawa. Kondisi hutan saat ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu harus ada langkah konkrit dari pemerintah dan masyarakat untuk merehabilitasi hutan.

Dan untuk mengatasi kerusakan hutan saat ini pemerintah sedang gencar mensosialisasikan program sosial forestry (perhutanan sosial). Masyarakat yang sudah terlanjur mengelola hutan kawasan hutan harus diberi tanggungjawab untuk merehabilitasi dan untuk mengembalikan fungsi hutan dengan cara memberikan bantuan bibit tanman kehutanan berupa pohon buah buahan dan dibantu dengan sarana produksi, “katanya. (Hermansyah)

Leave A Reply

Your email address will not be published.