
Hampir 3 Tahun Absen, Perayaan Cap Go Meh di Bekasi Berlangsung Meriah
“Sebetulnya ini ritual yang sudah dilaksanakan ratusan tahun lalu, cuka sempat terhenti pada era Orde Baru. Kemudian sekarang dilanjutkan lagi, jadi ini namanya ritual pawai gotong tepekong, ini nanti digoyang-goyang, bergembira suka cita, intinya mengusir roh-roh jahat pengaruh-pengaruh negatif supaya kita Bekasi terbebas dari bencana banjir, gempa bumi, dan lain-lain,” Imbuhnya.
Diketahui juga bahwa pada perayaan Cap Go Meh tahun ini dirasakan berbeda, karena sejak pandemik Covid-19 kemarin, segala keramaian dibatasi aturan dari pemerintah.
“Ya memang waktu PPKM pandemi tidak ada perayaan imlek cap go meh selama dua tahun, tahun ini dilaksanakan kembali. Jadi saya liat ini antusias nya begitu luar biasa,” kata Roni menambahkan.
“Hari ini masyarakat yang datang kita ga melihat sukunya apa, golongannya apa, agamanya apa, semua bersatu. Ini perayaan Cap Gomeh bekasi, bukan perayaan khusus Chinese bekasi. Tapi ini perayaan Cap Go Meh kita bersama. Kita meriahkan, kita senang-senang,” ucapnya.
Peserta pawai berasal dari unsur budaya 12 shio, kemudian ada kearifan lokal seperti Reog Ponorogo, Ondel ondel, Barongsai, atraksi Drum Band dari Yonif 202/ Tajimalela serta banyak lagi.
Pawai dimulai dari kelenteng Hok Lay Kiong Jl. Kenari, Jl. Kartini, Jl. Juanda, Jl H. Agus Salim, Jl. Baru, kemudian kembali lagi ke kelenteng.
“Maksimal 5 km, dari klenteng ke jalan mayor oking terus, kemudian ke jalan juanda kemudian finish jam setengah 6 balik ke klenteng lagi,” tukasnya.(Mam)