Horee, Pemda Bakal Bangun Pengolahan Sampah di Ibukota

“Namun fasilitas ini memang hanya sebagai teknologi, karena yang lebih dari itu, yang ideal, adalah adanya pemilahan di hulu atau berkonsep desentralisasi sehingga sampah terolah dan musnah di dekat sumbernya, tidak ke TPA yang luas,” tuturnya.

*Biokonversi Sampah Organik* Di kesempatan yang sama, Project Officer Ambitious City Promises (ACP) ICLEI di DKI Jakarta Selamet Daroyni mengungkapkan hal senada bahwa yang ideal adalah pemilahan sampah dari sumber di mana saat ini baru 49 persen rumah tangga di Indonesia yang memilah sampah untuk menunjang pengolahan sampah dengan teknologi yang berkelanjutan.

Pihak ICLEI sendiri, menawarkan pengelolaan sampah dengan proses biokonversi sampah organik Black Soldier Fly (BSF) yang pilot projectnya bisa dilihat di fasilitas BSF di Rawasari, Jakarta Pusat, yang bisa mengolah 1 ton sampah organik per hari dengan menggunakan maggot atau belatung black soldier fly.

Fasilitas tersebut, disebut Slamet, mengurangi sampah organik 365 ton per tahun, mengurangi ga rumah kaca sebesar 401.14 tCO2 eq per tahun, serta meningkatkan income ekonomi rumah tangga warga.

“Dalam pengelolaan itu melibatkan kurang lebih tujuh ribu KK. Kita di bulan keenam saat ini kita baru bisa mencapai target 60 persen. Karenanya pemilahan sampah utamanya makanan ini menjadi tantangan yang serius ketika ingin mengelola sampah,” ucapnya.

Untuk itu, demi menjalankan pengolahan sampah di Jakarta dengan berkelanjutan dan ramah lingkungan, diperlukan juga penguatan aspek perundang undangan dan kebijakan turunan yang jelas sebagai panduan semua pihak, kelembagaaan yang memadai, skema peran serta masyarakat yang inklusif.

“Model pembiayaan yang akuntabel, hingga teknologi yang ramah lingkungan dan tepat guna. Karena pengelolaan sampah yang berkelanjutan akan berkontribusi terhadap penyelesaian masalah lingkungan di perkotaan dan dapat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca,” tuturnya.

Diketahui, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Sarana Jaya berencana membangun dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA). Diyakini, dua FPSA yang akan terbangun nantinya akan memberikan dampak besar pada pengelolaan sampah di ibu kota.

Diyakini, dua FPSA yang dibangun ini bakal memberikan dampak besar pada pengelolaan sampah di ibu kota yang masih mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Terlebih nantinya, sistem yang dibuat akan ramah lingkungan dan menggunakan teknologi modern.(sof)

Leave A Reply

Your email address will not be published.