Impor Daging Unggas dari Brazil ‘Bunuh’ Peternak Lokal

“Arphuin menolak keras rencana pemerintah untuk impor daging ayam dari Brazil,” ujar Kepala Bidang Hukum dan Humas Arphuin Cecep M Wahyudin dalam keterangan resminya, Jumat (16/8).

Cecep mengatakan, impor ayam Brasil ini berpotensi besar dalam penyaluran ayam dari peternak dalam negeri hingga mengarah pada kehancuran.

“Berbagai elemen pelaku perunggasan menyatakan kekhawatirannya terhadap situasi ini sebab berpotensi besar menghancurkan peternakan unggas rakyat,” kata Cecep.

Menurutnya, peternak unggas Indonesia sudah mampu menyuplai kebutuhan daging ayam yang berkualitas dan tentunya halal untuk masyarakat.

Tentunya, kata Cecep, kebutuhan daging ayam di Indonesia sendiri harus sesuai dengan latar belakang masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, yakni membutuhkan daging ayam yang halal. Cecep mengungkapkan, seluruh peternak yang tergabung dalam Arphuin sudah mengantongi sertifikat halal.

“Seluruh anggota Arphuin mampu menyuplai kebutuhan daging ayam yang aman, sehat, utuh dan halal bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seluruh rumah potong ayam (RPA) anggota Arphuin telah tersertifikasi halal dengan dilengkapi nomor kontrol veteriner dan memperhatikan aspek-aspek dari higienitas dan keamanan pangan. Selain itu, seluruh anggota Arphuin sangat memperhatikan sistem rantai dingin mulai dari fasilitas produksi hingga ke pelanggan atau konsumen,” terang Cecep.

Ia juga menyatakan, Indonesia telah melakukan swasembada dalam produksi karkas ayam (ayam potong utuh). Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, potensi produksi karkas ayam sebanyak 3,38 juta ton yang diproyeksikan mumpuni untuk kebutuhan konsumsi sebanyak 3,05 juta ton.

“Indonesia telah swasembada dalam produksi karkas ayam. Berdasarkan data BPS, potensi produksi karkas ayam pada 2018 adalah 3,38 juta ton sementara proyeksi kebutuhannya hanya di angka 3,05 juta ton,” papar dia.

Oleh karena itu, ia menuturkan bahwa impor ayam Brasil ini tidak dibutuhkan. Selain itu, ia menganggap impor ayam Brasil ini pun tidak memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.

“Artinya, impor daging ayam Brazil tidak diperlukan. Tak hanya itu, daging ayam impor juga tidak memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia,” tandasnya. (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.