Indonesia Berpotensi Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar di Dunia

Berbagai kendaraan energi alternatif sudah tersedia secara global, namun adopsinya juga terhambat biaya yang tinggi. Tidak hanya industri, tetapi kesiapan konsumen baik secara daya beli maupun mindset harus diperhatikan. 

“Dengan pengembangan baterai dan mobil listrik di Indonesia, Gaikindo mengharapkan Indonesia dapat swasembada mobil listrik dan dapat ekspor ke negara lain,” jelasnya. 

Sementara itu, Pembina Industri Ahli Madya, Koordinator Subdit Industri Alat Transportasi Darat, Direktorat IMATAP, Dodiet Prasetyo menyatakan bahwa Indonesia adalah pasar kendaraan bermotor Indonesia terbesar di ASEAN, namun rasio kepemilikan saat ini masih relatif rendah. 

‘Perkembangan adopsi EV dipengaruhi oleh biaya komponen, terutama baterai. Saat ini, tantangan terbesar adalah harga baterai yang mahal. Selisih harga motor penggerak mobil EV dengan mobil ICE akan semakin rendah dengan berkembangnya teknologi, mendorong adopsi EV,” jelasnya.

Dalam paparannya, Deputi Direktur/Kepala Bagian Promosi BKPM, Andria Buchara menyampaikan bahwa target investasi terpenuhi 100,1% pada tahun 2021. Investasi dalam industri logam dasar terus meningkat hingga menjadi sektor investasi terbesar pada 2021, terutama dalam smelter dan industri baterai.

“Total investasi untuk industri baterai dan kendaraan listrik yang direncakan mencapai 23 miliar dari LG, CATL, dan Foxconn. Ekosistem kendaraan listrik di Indonesia merupakan hasil kerjasama. Perkembangan industri EV harus dilakukan dengan bijak karena peran industri mobil konvensional masih berperan besar di Indonesia,” ulasnya. (red)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.