Ini Pernyataan Cendikiawan Muda NU Terkait dengan Pencapresan Cak Imin

Namun demikian, ketika dinamikanya berubah, dan PKB pun sempat terjadi perpecahan antara kubu PKB Abdurahman Wahid atau Gus Dur dengan PKB Muhaimin Iskandar, maka apa yang dikatakan Muhaimin belum tentu sejalan dan mewakili gerakan pemuda dan tokoh NU.

“Jadi presfektifnya kalau diletakan pada tata nilai kenegaraan atau proses dukungan dalam mengakselerasi demokrasi di Indonesia jelas berbeda. Karena PKB sekarang tidak dalam proses pemilihan di tingkat dasar, akan tetapi penunjukan berdasarkan kepentingan dari pusat,” bebernya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin  sesumbar bahwa Jokowi akan kalah pada Pilpres 2019 mendatang jika tidak menggandeng dirinya sebagai cawapres.

“Saya cuma bisa mengingatkan, kalau bukan saya (cawapresnya) dikhawatirkan (Jokowi) bisa kalah,” ujar Cak Imin di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (5/5).

Entah apa yang melatarbelakangi Cak Imin begitu meyakini bahwa bila Jokowi berpasangan dengan dirinya bisa memenagkan Pilpres 2019 mendatang.

Cak Imin pun seperti  percaya diri bahwa mantan gubernur DKI Jakarta itu akan memilih dirinya untuk bersanding pada pemilihan Presiden mendatang.

“Saya optimis Jokowi akan menggandeng saya dibandingkan  Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato,” ujar Cak Imin dengan pede.

Wakil Ketua MPR itu juga mengklaim, berdasarkan hasil beberapa survei terakhir, elektabilitasnya terus meningkat.

“Alhamdulillah meningkat terus. Saya yakin masih ada waktu tiga bulan, pada akhirnya bisa menjadi alternatif (cawapres) kuat,” kata Cak Imin. (red/Grd)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.