Jalan Mantap Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pariwisata Pulau Moa

Kepala BPJN XVI Ambon Satrio Sugeng Prayitno mengatakan tantangan rekonstruksi jalan di Pulau Moa terkait kesulitan material bahan baku pembuat aspal. “Dilakukan inovasi dengan menggunakan material lokal salah satunya batu karang. Hal ini juga bisa memangkas biaya bahan baku,” kata Satrio dalam rangkaian peninjauannya ke Pulau Moa, Leti, Kisar, Wetar, dan Lirang.

Menurut Satrio, peninjauan dilakukan untuk mengetahui kondisi infrastruktur khususnya jalan yang ada di pulau terluar di Maluku. Perjalanan dimulai sejak Kamis, 26 April 2018 dari Pulau Ambon menggunakan pesawat ke Pulau Moa sebagai pulau pertama yang dikunjungi dan direncanakan berakhir pada Senin, 30 April 2018.

“Jalan nasional yang ada di Pulau Moa sebagai penghubung antar desa, memudahkan masyarakat ke bandara dan pelabuhan,” tambah Satrio.

Luas wilayah Pulau Moa yaitu 959 Km2 yang terdiri dari 8 Desa dengan jumlah penduduk sebanyak 7.257 jiwa. Ketersediaan infrastruktur jalan akan mengembangkan potensi ekonomi seperti peternakan kerbau dan perkebunan jagung, kelapa, jambu mete juga kacang yang menjadi sumber penghasilan masyarakat di Pulau Moa. (Red/Dar)

Leave A Reply

Your email address will not be published.