Jual Makanan Lewat Medsos di Australia Harus Izin

Istilah Fine Dining mengacu ke restoran yang menyajikan makanan yang diolah oleh masing-masing chef sehingga tidak menampilkan menu tradisional walau masih menggunakan bahan dari daerah tertentu.

Harga makanan di restoran fine dining ini biasanya lebih mahal dibandingkan restoran-restoran yang menyajikan menu tradisional.

Menurut Chris Salans, yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Indonesia karena menikahi seorang perempuan asal Jawa Tengah, mengelola restoran fine dining jauh lebih susah dibandingkan restoran tradisional.

“Menurut saya, restoran fine dining harus dikelola oleh chef yang sudah berpengalaman lama di bidangnya. Kalau misalnya ibu rumah tangga atau profesi lain mau buat restoran fine dining, tantangannya jauh lebih banyak.” katanya.

Saat ini ada 42 restoran Indonesia dibuka di Melbourne dan sekitarnya, dan dari itu, hanya dua restoran yang bisa dimasukkan dalam kategori ‘fine dining” yaitu Makan dan Sunda yang baru dibuka di tahun 2018.

Apakah masakan Indonesia bisa terangkat menjadi bagian dari restoran fine dining di seluruh dunia? Menurut Chris Salans, masakan Indonesia selama ini terlalu tradisional dalam penyajiannya.

“Kalau dalam keadaan sekarang, masakan Indonesia tidak bisa menjadi terkenal di dunia untuk bisa jadi fine dining.”

“Banyak yang harus dilakukan, butuh dukungan pemerintah, harus ada kreatifitas, inovasi dalam soal masakan, dan juga pemasaran.”

Menurut Chris Salans, yang sudah menjadi chef di beberapa negara sebelum pindah ke Indonesia, masakan Indonesia harus keluar dari tradisi.

“Makanan Indonesia harus bisa menjadi trend, bukan lagi menu tradisional.”

“Yang penting dalam masakan itu adalah rasa, dan masakan Indonesia sangat terkenal dalam soal rasa.”

“Tetapi selama ini penyajiannya masih tradisional, seperti misalnya rendang harus dibuat seperti ini, misalnya keras, dan warnanya harus coklat.”

“Demikian juga soto ayam harus begitu.”

“Kita terlalu terkunci dalam tradisi, sehingga lebih susah untuk keluar dari sana,” kata Chris Salans dalam bahasa Indonesia yang lancar. (Rep/Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.