Kambing Boerka Terstandar Miliki Potensi Ekspor Yang Menjanjikan

Oleh:
Nurul Agustini (Penyuluh BPSIP NTB)
Luh Gde Sri Astiti (Analis Standarisasi BSIP NTB)

Siapa yang tak mengenal kambing? ternak kambing tergolong ruminansia kecil yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia dan di negara-negara lainnya. Ternak kambing juga merupakan sumber pangan hewani yang memiliki kandungan protein yang dibutuhkan manusia.

Kambing Boerka merupakan kambing hasil persilangan dari kambing pejantan unggul Boer yang berasal dari Afrika Selatan dengan kambing kacang dari Indonesia. Kambing ini telah menjadi komoditi dengan inovasi yang sangat menarik dalam dunia peternakan.

Program pembentukan kambing silangan Boer dengan Kacang adalah untuk mendapatkan kambing Boerka terstandar dengan komposisi genetik 50% Boer dan 50% Kacang. Perbaikan genetik kambing Boerka terstandar ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan daging kambing bertesktur empuk namun rendah lemak.

Keunggulan yang dimiliki kambing Boerka adalah bobot badannya yang lebih tinggi dibanding dengan kambing kacang. Dalam perkembangannya, kambing Boerka dapat mencapai bobot lahir sekitar 2,6-2,8 kg dan bobot sapih 10-12 kg. Pada usia 12-18 bulan bobot anakan jantan bahkan dapat mencapai 35-36 kg sehingga berpotensi sebagai kambing potong yang banyak diminati.

Laju pertumbuhan kambing Boerka pada saat pasca sapih juga lebih tinggi. Pada umur 3–6 bulan, laju pertumbuhannya lebih tinggi 42% dibanding kambing kacang. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi memungkinkan kambing Boerka mencapai bobot potong di umur yang lebih muda.

Kambing Boerka sangat adaptif terhadap lingkungan yang memiliki pakan terbatas dan iklim tropis. Hal ini memungkinkan kambing Boerka dapat dikembangkan di wilayah-wilayah marginal, karena kambing Boerka memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.

Selain itu daging kambing Boerka memiliki tekstur yang lebih empuk dan kandungan lemak yang lebih sedikit dibanding dengan kambing kacang. Karakteristik dagingnya yang tanpa serat membuat cita rasa daging kambing Boerka disukai, oleh konsumen.

Potensi ekspor kambing Boerka juga sangat menjanjikan, terutama untuk memenuhi permintaan pasar di Negara-negara, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Negara-negara tersebut memiliki kebutuhan akan kambing potong yang tinggi terutama saat perayaan Idul Adha dan Aqiqah.

Kambing Boerka memenuhi standar bobot ekspor ke Malaysia yang mencapai 30-35 kg/ekor. Tak salah kiranya bila kambing Boerka terstandar dapat dijadikan sebagai komoditi ekspor unggulan. ***

Leave A Reply

Your email address will not be published.