“Saat ini total penghuni rutan berjumlah 2824 orang, dan 161 orang di antaranya perempuan. Makanya kita bekerja sama dengan semua pihak keamanan baik dari pihak Polri ataupun TNI,” tuturnya.
Saat di singgung adanya isu bahwasannya ada Jaringan pungli di dalam Rutan Medaeng yang berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah, dan terkait adanya fasillitas yang di berikan ke napi oleh pihak Rutan dengan melakukan transaksi yang di sepakati, seperti halnya soal kamar, barang-barang elektronik, hingga soal menu makan, Bambang menepis bahwa tuduhan itu tidak benar.
Dia menegaskan bahwa, itu isu yang tidak benar, itu berita bohong. Justru kami saat ini terus melakukan pembenahan, baik dalam kedisiplinan para petugas dan warga penghuni Rutan Medaeng. Selain itu, dalam meningkatkan kedisplinan untuk warga penghuni rutan kami melakukan razia rutin 2 kali dalam seminggu di tambah dengan isidentil.
“Kami akan berikan sanksi tegas bilamana di temukan adanya pelanggaran,” tegasnya.
Sementara bagi petugas yang melanggar disiplin, sudah ada sanksi tegas, terbukti dengan di jatuhkannya sanksi pada 13 orang petugas yang melakukan pelanggaran pada tahun 2017 kemarin. Dari 13 orang tersebut, 5 orang telah di Non-jobkan dari tugas.
“Sedangkan yang 8 orang sudah di mutasi ke Lapas ataupun Rutan lain. Untuk tahun 2018 bulan Juli kemarin 1 sanksi juga di berikan kepada salah satu petugas ,” pungkasnya. (Red).
