JAKARTA, Harnasnews – Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengungkapkan investor antusias pada lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa ini berkat rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

“Antusias investor ini tercermin dari naiknya penawaran masuk menjadi Rp59,05 triliun dari lelang sebelumnya yang hanya sebesar Rp28,32 triliun,” kata Deni dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Dengan mempertimbangkan imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp23 triliun dari penawaran yang masuk.

Pemerintah selalu mempertimbangkan kondisi pasar keuangan terkini, kebutuhan pembiayaan, dan kondisi kas negara, sehingga penerbitan SBN dilakukan sesuai kebutuhan dengan biaya paling optimal dan risiko yang terukur.

Ia menyebutkan rilis data ekonomi AS yang baru saja dikeluarkan cenderung mendukung ekspektasi kebijakan Bank Sentral AS, The Fed untuk tak terlalu agresif pada pertemuan bulan Februari.

Selain berkat rilis data ekonomi AS, data ekonomi domestik yang menunjukkan tanda positif antara lain rilis data neraca perdagangan bulan Desember 2022 kembali mencatatkan surplus sebesar 3,89 miliar dolar AS, turut membuat investor antusias.