JAKARTA, Harnasnews – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi APBN 2022 per Agustus yang kembali mencatatkan surplus sebesar Rp107,4 triliun menjadi katalis positif pada lelang surat utang negara (SUN) hari ini dengan penawaran masuk atau incoming bids Rp23,67 triliun.

Dari penawaran masuk tersebut, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp10,75 triliun dari target indikatif yang diumumkan minggu lalu, yakni sebesar Rp19 triliun.

“Keputusan ini mempertimbangkan dinamika kondisi pasar keuangan terkini dan outlook turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan SBN,” kata Direktur Surat Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, pasar keuangan domestik saat ini masih bergejolak lantaran dipengaruhi ekspektasi pelaku pasar atas sikap hawkish Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang akan berlanjut pada pertemuan Fed ke depan, pasca keputusan Otoritas Moneter AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) minggu lalu.

Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun naik ke level 3,92 persen untuk pertama kalinya sejak April 2010, sedangkan yield obligasi AS tenor dua tahun naik ke 4,34 persen, level tertingginya sejak 2007. Bank Indonesia (BI) juga telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen.