“Kepercayaan industri pengolahan yang ekspansif pada September 2023 disebabkan oleh ekspansi dan peningkatan pada variabel pesanan baru dan produksi,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam rilis hasil penilaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan September 2023 di Jakarta, Jumat.

Meski mengalami ekspansi, ia menyebutkan IKI pada September 2023 tercatat melambat 0,71 poin dibanding Agustus 2023 yang sebesar 53,22, sebagai akibat dari penurunan beberapa harga komoditas di pasar global seperti minyak sawit mentah, nikel, dan logam mulia. Penurunan tersebut menyebabkan permintaan di beberapa subsektor melemah.

Berdasarkan komponen pembentuk IKI, variabel pesanan baru tercatat meningkat ke level 53,56 dari 53,22 dan variabel produksi naik ke level 54,17 dari 54,13. Sementara, terdapat variabel lainnya yakni persediaan produk yang berada pada fase kontraksi yakni di level 47,4.

Febri menjelaskan, kontraksi variabel persediaan produk menggambarkan banyaknya stok barang di gudang produk manufaktur, yang kemungkinan disebabkan oleh pasar yang belum menyerap berbagai produk manufaktur tersebut.

Dari 23 subsektor industri pengolahan, terdapat 17 subsektor yang ekspansif, tertinggi di subsektor kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer, subsektor alat angkut lainnya, serta subsektor bahan makanan. Ketujuh belas subsektor tersebut menyumbang 88,2 persen produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas triwulan II-2023.