Kemenperin Pacu Kompetensi SDM Industri Agar Mampu Berkompetisi
Menperin optimistis, target satu juta SDM industri yang tersertifikasi .
JAKARTA,Harnasnews.Com – Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri agar dapat mengikuti perkembangan teknologi terkini terutama di era Industri 4.0. Pasalnya, keterampilan para pekerja tersebut mampu memacu daya saing manufaktur nasional di kancah global.
“Setelah 3,5 tahun pemerintah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, tahun ini saatnya fokus pada peningkatan kompetensi SDM. Dengan kualitas SDM yang baik, mereka bisa berkompetisi di tengah era persaingan bebas saat ini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (1/5).
Menperin menyampaikan, seiring dengan beberapa proyek investasi industri yang sedang berjalan di dalam negeri, semestinya dapat dikelola dan dioperasikan oleh para tenaga kerja lokal. “Untuk itu, kami menggelar berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi guna menciptakan SDM yang kompeten dan profesional sesuai kebutuhan industri dalam mendukung kemandirian ekonomi nasional,” tuturnya.
Kemenperin telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa wilayah Indonesia, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, serta DKI Jakarta dan Banten. “Hingga lima tahap, total industri yang terlibat mencapai 558 perusahaan dengan menggandeng 1.537 SMK,” ungkap Airlangga.
Kemenperin menargetkan program pendidikan vokasi tersebut dapat diikuti sebanyak 1.775 SMK dan 355 industri pada tahun 2019. “Untuk jumlah industrinya, telah melampaui target. Kami mengapresiasi atas antusias dari sektor industri. Pekan depan, kami menjadwalkan peluncuran di Palembang untuk wilayah Sumatera bagian selatan,” imbuhnya.
Menperin optimistis, target satu juta SDM industri yang tersertifikasi kompetensi sampai tahun 2019 akan tercapai, dengan kontribusi sebanyak 845.000 siswa dari program link and match serta 162.000 lulusan Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja).