Kementan Dorong Integrasi Agribisnis untuk Pembangunan Pertanian

“Saya mengajak seluruh petani Indonesia, poktan, gapoktan, KWT, P4S, petani milenial, dan petani andalan agar semua berbisnis pertanian alias kita harus bangun agribisnis. Jadi, wirausaha pertanian itu yang sesungguhnya akan menjamin kebersinambungan pertanian kita,” kata Dedi saat soft opening Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume IV 2022, Jakarta, Selasa.

Dedi menjelaskan, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) sedang melakukan transformasi dari pertanian yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga, dan tetangga, menjadi tempat menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

“Pertanian itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tidaknya hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi pertanian itu harus kita jadikan tempat mencari duit sebanyak-banyaknya,” tegas Dedi, dikutip dari antara.

Selain itu, sambung Dedi, Kementan juga sedang melakukan transformasi dari pertanian konvensional ke pertanian modern. Dengan alsintan, yang menjadi ciri khas pertanian modern, proses pertanian bisa dilakukan dengan cepat, efisien, dan mampu meningkatkan produksi.

“Waktu jumlah penduduk Indonesia kurang dari 100 juta jiwa, cara konvensional masih aman. Sekarang, penduduk Indonesia sudah 273 juta jiwa. Kalau masih menggunakan cara konvensional, produksi pertanian kita tidak mungkin mencukupi pangan 273 juta jiwa tersebut,” tutur Dedi.

Selanjutnya, Dedi menyebutkan, paling tidak ada tiga jurus jitu untuk membangun wirausaha pertanian. Pertama, smart farming, yakni pertanian yang dilakukan dengan cara-cara cerdas dan dilakukan oleh orang-orang cerdas.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.