JAKARTA, Harnasnews – Kementerian Pertanian mengimbau agar para peternak ruminansia untuk memperketat biosekuriti di kawasan peternakan guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang bisa menyebabkan kerugian secara ekonomi.

“Kami juga ingin mengimbau agar peternak tetap menjaga biosekuriti kandang ternak masing-masing, untuk mengurangi lalu lintas ternak dan mengikuti protokol kesehatan hewan yang disampaikan oleh petugas lapangan,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Kuntoro menyebut Kementan mengadakan Training of Trainers (ToT) untuk melatih dan mempersiapkan tenaga kesehatan hewan (medik veteriner dan paramedik) agar mampu melatih dan mengajarkan kepada para tenaga kesehatan lainnya di daerah masing-masing.

“ToT tersebut dihadiri pakar ahli dari produsen vaksin yang digunakan di Indonesia untuk memberikan informasi tentang vaksin, serta bagaimana manajemen rantai dingin dan mengaplikasikannya ke ternak,” kata Kuntoro, dikabarkan dari antara.

Tenaga kesehatan hewan, lanjut dia, juga diberi pemahaman mekanisme pendataan ternak, yang sekaligus digunakan untuk penandaan ternak pasca vaksinasi.

“Sebagai pembekalan para petugas vaksinasi juga para peternak ditekankan tentang pentingnya penerapan biosekuriti sederhana pada saat vaksinasi untuk menghindari kemungkinan petugas menjadi pemicu penyebaran penyakit yang lebih luas,” kata Kuntoro.