KNPI Gelar Kongres Pasca Polemik Rapat Ilegal Pemecatan Ketum

Oleh karena itu rapat yang dihadiri tidak lebih dari 40 orang untuk memecat Haris dari jabatan Ketua Umum KNPI merupakan tidak sah.

“Saya juga sebagai mandataris pleno tidak pernah mengetahui rapat pleno tersebut,” kata Haris Pertama, dilansir dari antara.

Dirinya menilai, ada sejumlah oknum yang ingin memecat dirinya sebagai Ketua Umum, karena saat ini KNPI sebagai organisasi kepemudaan sedang seksi atau menarik perhatian banyak pihak. Apalagi saat ini KNPI juga banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat.

Dia menyebutkan tindakan sejumlah pengurus yang memecat dirinya justru telah melanggar AD/ART, oleh karena itu organisasi akan memutuskan mereka dikembalikan ke induk organisasi masing-masing. Haris mengakui sebelum memberikan sanksi pihaknya telah melakukan pertemuan.

Terkait tindakan sejumlah oknum itu, Haris mengaku tidak ambil pusing. Sebab, KNPI bukan hanya milik pengurus saja, melainkan kepunyaan seluruh OKP dan DPD yang ada tersebar di 34 provinsi.

“Semua harus melalui tahapan yang tepat dan konstitusional, tidak boleh asal tabrak. Nanti juga dalam tahapan Rapimpurnas akan kami libatkan seluruh pihak untuk menetapkan lokasi dan waktu kongres,” ujarnya.

Bahkan, dia juga membuka pintu lebar-lebar untuk melakukan perdamaian dengan pihak-pihak yang selama ini berseberangan dalam organisasi KNPI agar urun rembuk. Dirinya menolak semua bentuk yang bisa memecah belah tubuh KNPI.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP KNPI Rahmat Bastian mengaku bersyukur, rapat pleno berjalan baik dan menghasilkan keputusan yang bulat. Tidak ada perpecahan ataupun konflik.

“Haris Pertama tetap ketua umum kami,” ujarnya.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.