Kolaborasi Media Baru dan Konvensional di Dunia Digital Dianggap Saling Melengkapi

Di tempat yang sama, Budi Setyarso mengungkapkan bahwa secara tren, cetak mulai ditinggalkan. Masyarakat kini lebih akrab dengan teknologi digital, seperti gadget atau laptop, sehingga akses informasi pun lebih banyak didapat melalui platform digital.

Terlebih, kata Budi, saat pandemik Covid-19, orang takut memegang kertas, karena khawatir menjadi sarana penularan. Di luar itu, strategi Koran Tempo bertransformasi ke digital sudah direncanakan sejak tahun lalu sebelum pandemik, namun kemudian dipercepat setelah adanya pandemik.

“Jadi tidak ada salahnya mengawali sebuah transformasi menuju digital,” katanya.

Sementara itu, Ketua Konsultan Cyrus Network, Hafizhul Mizan mengatakan media baru menjadi istilah yang digunakan untuk menjelaskan mengenai kemunculan berbagai fenomena dalam teknologi informasi dan komunikasi.

“Kehadiran komputer, jaringan internet bahkan digital menjadi pertanda dimulainya new media yang menjadi bagian dari era digital,” ujarnya.

Menurut dia, era digital menjadi pertanda bahwa manusia dapat mengakses berbagai informasi yang ada secara instan, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa terhalang oleh ruang dan waktu selama dapat terkoneksi dengan media dan internet. (yan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.