
Komnas HAM melihat bahwa anak-anak masih banyak dipekerjakan di rantai industri rokok, seperti bekerja melinting rokok atau berdagang rokok.
“Kita lihat masih banyak anak-anak asongan yang jual rokok, di industri rokok, di kabupaten-kabupaten, juga masih banyak anak-anak yang bekerja untuk melinting rokok, ikut kebun tembakaunya,” katanya, dikutip dari antara.
Pihaknya berharap, kebiasaan-kebiasaan yang berpotensi membuat anak menjadi perokok dapat dihindari seperti yang sudah diterapkan di negara-negara maju.
“Di beberapa negara-negara maju, penjualan rokok itu, kalau penjualnya curiga, dia minta ID (kartu identitas) dari orang yang beli, apakah sudah lebih 18 tahun umurnya. Kita kan enggak, bahkan di sini kebiasaan juga menyuruh anaknya untuk beli rokok. Kita enggak tahu bahwa itu mendidik anak untuk kemudian dia menjadi perokok,” katanya.(qq)