JAKARTA, Harnasnews – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menyebut praktik korupsi masih terjadi karena belum menerapkan nilai Pancasila secara sempurna.

Ghufron dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, meminta generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa pada masa mendatang mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.

Hal tersebut Ghufron sampaikan dalam Pendidikan Kader Muda Pemimpin Bangsa (PKMPB) Angkatan III 2022 yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara daring, Rabu.

“Kenapa koruptor banyak? Salah satunya karena pengamalan, implementasi nilai Pancasila dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial belum sempurna. Orang yang tidak memiliki nilai ini akibatnya banyak korupsi,” katanya.

Menurut dia, sila-sila dalam Pancasila telah mengandung nilai antikorupsi, mulai dari sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki esensi agar takut dari niat dan godaan melakukan korupsi serta meyakini bahwa setiap perbuatan di dunia ini diketahui Tuhan.

“Kalau sudah berketuhanan, tahu mungkin orang lain tidak tahu tetapi Allah Mahatahu, maka dia akan jujur. Tidak berperilaku koruptif karena takut akan dosa,” ujar Ghufron.

Selanjutnya di sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, terkandung nilai untuk saling peduli pada manusia lain.

“Orang yang berkemanusiaan akan sadar bahwa bumi ini tidak dihidupi olehnya sendiri, tetapi ditinggali oleh orang lain. Maka, dia peduli pada orang lain, tidak hanya mementingkan urusannya pribadi. Dia akan disiplin dan berkeadilan,” katanya.

Dari sila pertama dan kedua tersebut, lanjut dia, dapat sempurna jika dilaksanakan secara bersama-sama sebagaimana yang terkandung dalam sila ketiga, Persatuan Indonesia. Melalui persatuan, cita dan visi bernegara Indonesia yang termaktub dalam alinea keempat pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat tercapai.