Luhut Luncurkan Peta Mangrove Nasional Dukung Aksi Rehabilitasi

Terkait hal tersebut, Luhut juga menyampaikan terima kasih kepada Bank Dunia yang telah mengingatkan pentingnya rehabilitasi, konservasi dan pengawasan mangrove sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Pemerintah pun, menurut dia, sangat serius dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove yang kritis, dengan membentuk BRGM untuk memfasilitasi percepatan restorasi gambut dan mangrove di 34 provinsi di Indonesia.

“Kredibilitas BRGM dalam penanganan gambut sudah terbukti, namun untuk peletakan fondasi yang kuat dalam penanganan mangrove masih perlu penguatan dari aspek SDM dan secara institusi harus tumbuh berkembang menjadi Lembaga yang terbuka dan akomodatif-adaptif atas setiap perubahan yang terjadi,” jelasnya.

Di sisi lain, Luhut mengingatkan meski refocusing anggaran telah membatasi target capaian BRGM, ia meminta agar jangan sampai mematahkan semangat untuk menggapai tujuan mulia untuk merehabilitasi lahan-lahan kritis di Indonesia bagi kemakmuran masyarakat pesisir. Berdasarkan hal itu, maka perlu membuka kerja sama-kerja sama baru dengan luar negeri.

“Pengelolaan ekosistem mangrove perlu dilaksanakan secara terintegrasi dengan perencanaan yang baik, strategi pengelolaan mangrove dan pendanaan serta kelembagaannya,” bebernya.

Setelah diluncurkannya Peta Mangrove Nasional, Luhut berharap upaya rehabilitasi, konservasi dan pemeliharaan serta pengawasan harus dipercepat agar target rehabilitasi 600.000 hektare hingga tahun 2024 dapat terwujud.

“Untuk itu, mari kita bersama-sama mewujudkan pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan dengan semangat tinggi demi terciptanya lingkungan hidup yang berkualitas untuk generasi mendatang,” pungkas Luhut.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.