Mahasiswa UMM Raih “Best Paper” Karya Tulis di Jepang

Lebih lanjut, Intar mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang baik. Namun, ketika terjadi bencana, hal ini akan sangat merugikan sebagian besar penduduk yang berprofesi sebagai petani. Lahan rusak dan para petani akan kehilangan mata pencahariannya.

“Rangsangan fitohormon alami yang diberikan kepada tanaman buah naga membantu mengantisipasi efek buruk jangka panjang,” ujarnya.

Intar mengatakan, kami mengambil sampel buah naga karena bisa ditanam di lahan berpasir, berkerikil, tanah biasa hingga berbatu. Hal ini cocok dengan lahan yang habis terkena bencana. Selain itu, buah naga mengandung banyak gizi. Sangat cocok apalagi dengan tambahan fitohormon alami, percepatan tumbuh tanaman semakin baik.

Setidaknya, kata dia, ada dua jenis fitohormon, yakni fitohormon sintetis dan alami. Fitohormon alami jauh lebih aman karena bahan utamanya organik dan cocok dengan tumbuhan. Sedangkan fitohormon sintesis lebih membahayakan karena mengunakan bahan-bahan kimia dari pabrik dan memiliki dampak buruk ke depan.

Penggunaan fitohormon alami membantu petani siap menghadapi segala kemungkinan. “Awalnya kami pesimis karena pada 2018 yang ikut PTN-PTN hebat, namun kami terus dimotivasi oleh dosen-dosen. Jangan pesimistis dan memandang perguruan tinggi lain lebih hebat dari kita, semua setara. Alhamdulillah, dengan usaha yang maksimal dan mengorbankan waktu libur, kami bisa mendapatkan gelar membanggakan ini,” tandas Intar. (Ant/Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.