
Iskandar mengutarakan, sebetulnya kasus tersebut bukanlah hal yang berat bila Polri jujur dalam mengungkap fakta. Hanya saja lantaran tewasnya Brigadir J itu TKP-nya di kediaman Kadiv Propam sehingga intrik itu mulai muncul.
Menurutnya, kasus tersebut seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi institusi polri bila dapat mengungkap dengan terang benderang. Selain itu kasus itu sekaligus menjadi cobaan berat bagi Kapolri.
“Dan di sinilah Polri akan dituntut sikap profesionalisme dan independennya di hadapan jutaan rakyat Indonesia. Sebab kasus itu sudah seperti etalase,” katanya.
Namun demikian, Iskandar mengajak masyarakat agar tidak berasumsi liar terhadap kasus tewasnya Brigadir J. Biarlah kita percayakan kepada senior-senior polri yang ditunjuk oleh Jenderal Listyo Sigit untuk mengungkap kasus itu secara terang benderang,” tutupnya. (red)