Menkeu: Indonesia Berupaya Atasi Kesenjangan Gender

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan juga masih tertinggal dibandingkan laki-laki, yaitu 51,9 persen dibandingkan 83,3 persen.

“Jika kita melihat gap ini, akan ada peluang baru yang hilang dan itu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang lebih baik bagi perempuan,” tuturnya.

Menkeu mengatakan, pandemi COVID-19 juga menciptakan masalah lain terkait kesenjangan gender, terlebih pandemi berdampak lebih besar terhadap perempuan.

“Selama krisis ekonomi, tenaga kerja perempuan terkena dampak secara tidak proporsional, terutama perempuan yang bekerja di sektor informal. Perempuan mengalami beban tambahan karena harus bekerja di rumah, khususnya karena adanya norma gender untuk perawatan keluarga,” katanya, dilansir dari antara.

Sementara itu, President National Institute for Women Mexico, Nadine Flora Gasman Zylberman mengapresiasi upaya Presidensi G20 Indonesia dalam mempromosikan kesetaraan gender dan hak perempuan.

Ia mengatakan, di Meksiko perempuan juga melakukan pekerjaan perawatan lebih sering dibandingkan laki-laki, yaitu sekitar 39 jam per minggu, sedangkan laki-laki sekitar 14 jam per minggu.

“Kita harus mengakui pekerjaan perawatan memiliki nilai ekonomi untuk bisa memberikan kesetaraan yang lebih besar,” ujarnya.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.