Mensos Hibur Anak Korban Kerusuhan Mako Brimob Dengan Memberikan Topi

Kerusuhan juga menewaskan seorang tahanan teroris bernama Beni Samsutrisno, Wiraswasta, Pintu Rimbo Jarong Kudung Kec. Ampek Nagara Kab. Agam Sumbar.

Dalam kesempatan ini, Kak Seto juga menyatakan dukacitanya kepada para keluarga polisi yang gugur.

“Kami dari LPAI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Polri yang telah berhasil mematahkan teror dengan tetap mempertimbangkan keselamatan seorang anak dan wanita di sana. Tentu hal ini pengaruh psikologisnya akan sangat besar. Polri tetap tegas tindakannya dan kita semakin bangga semakin cinta pada polisi yang bertugas di lapangan,” ujarnya.

“Berkaitan dengan Mas Denny, putranya ini akan kita dampingi bagaimana dampak psikologisnya,” sambung Kak Seto.

Seto menambahkan, tragedi ini harus jadi pelajaran ke depan. Terorisme harus ditindak tegas tanpa kompromi.

“Seluruh pihak yang ada harus sama-sama menjadikan aksi teroris sebagai musuh bangsa, musuh bersama,” katanya

*Kemensos Siapkan Santunan dan LDP*

Sementara itu, Dirjen. Perlindungan dan Jaminan Sosial menyampaikan bahwa sesuai dengan Permensos 4 tahun 2015, Kementerian Sosial menyiapkan santunan korban meninggal dunia sebesar 15 juta rupiah per jiwa.

“Kementerian sendiri telah menyampaikan santunan dan telah diserahkan kepada istri dari korban, ungkap Harry.

Untuk kelanjutan pendidikan anak-anaknya, Harry akan mengecek dulu apakah posisinya memerlukan bantuan karena istrinya ternyata Polwan, kalau mereka membutuhkan bantuan dipastikan akan dimasukkan kedalah Program Indonesia Pintar.

Menurut Harry yang penting saat ini adalah Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk anak dan istrunya serta keluarganya untuk tetap memiliki semangat hidup yang kuat.

Salah satu yang upayanya adalah dengan menghadirkan kak Seto, Kemensos juga memiliki tim Layanan Dukungan Psikososial. “Nanti akan kita dorong untuk melakukan silaturahim sambil melakukan asesmen sambil memberikan motivasi, memberikan semangat kepada keluarga,” ujar Harry.

Harry berharap dengan diberikannya layanan dukungan psikososial korban tidak terpapar dari aspek psikologisnya. Misalnya jangan sampai anaknya kehilangan semangat belajar, ibunya mengalami shok yang berkepanjangan.

Karena dengan adanya berita yang mereka dengar atau lihat akan mengingatkan kembali peristiwa yang dialami. “Itulah pentingnya layanan dukungan psikososial,” tandas Harry.(Red/Dar)

Leave A Reply

Your email address will not be published.