Menteri Susi Beri Kuliah Umum di Norwegia

“Tidak tertutup kemungkinan peredaran obat-obatan terlarang seperti narkoba menggunakan jalur illegal fishing ini. Pasarnya jelas, Indonesia ada sekitar 5 juta pengguna dan pecandu narkoba,” kata dia.

Selain itu, guna mencapai keberlanjutan sumber daya perikanan, Menteri Susi mengatakan Indonesia telah melarang penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan praktik destructive fishing (penangkapan ikan yang merusak) dengan menggunakan bom, portas, dan berbagai bahan kimia berbahaya lainnya.

Sedangkan di bidang kesejahteraan, KKP terus mengupayakan bantuan fasilitas dan pinjaman permodalan bagi seluruh stakeholder perikanan. Bahkan pemerintah juga menyediakan asuransi demi menjamin keselamatan para nelayan dan pembudidaya ikan.

Sesaat sebelum Menteri Susi memberi kuliah umum, Kepala Komunikasi NUPI Asmund Weltzien mengatakan, ilmu pengelolaan laut Indonesia yang merupakan negara dengan garis pantai kedua terpanjang di dunia menarik untuk disimak.

“Indonesia memiliki garis pantai kedua terpanjang di dunia, dan ada 100 juta masyarakat yang hidup di sepanjang pantai itu. Perikanan adalah sumber makanan yang sangat penting bagi mereka, sumber penghasilan, dan warisan budaya masyarakat Indonesia. Perikanan telah menjadi salah satu sumber ketahanan pangan nasional dan sumber nutrisi Indonesia,” ungkap dia.

Sementara itu, Direktur Kebijakan Kementerian Perikanan Norwegia Gunnar Stolvik menyampaikan, Indonesia dan Norwegia telah berkomitmen untuk bersama-sama melakukan perlawanan terhadap segala praktik illegal fishing.

Adapun Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis berpendapat, kuliah umum Menteri Susi di NUPI merupakan suatu hal yang membanggakan. Pasalnya menurutnya, kuliah umum tersebut merupakan kuliah umum perdana pejabat Indonesia di NUPI. (Edar/Grd)

Leave A Reply

Your email address will not be published.