JAKARTA, Harnasnews.com – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mengatakan penyebaran berita bohong atau lebih dikenal dengan istilah hoaks adalah tantangan terbesar masyarakat Indonesia saat ini.

“Survei Katadata Insight Center dan Kementerian Komunikasi dan Informasi serta SiBerkreasi mengungkapkan 30 persen hingga 60 persen orang Indonesia terpapar hoaks saat mengakses dan berkomunikasi di dunia maya,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI, Budi Muliawan, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Lebih parah lagi, masih berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, sekitar 800 ribu situs di Indonesia terindikasi sebagai penyebar informasi palsu atau hoaks.

Oleh karena itu, MPR juga mengajak sahabat kebangsaan untuk bersama-sama melawan informasi-informasi yang tidak benar. Salah satunya dengan mengantisipasi dan tidak latah menyebarkan informasi atau hal-hal yang belum dipastikan kebenarannya, ujarnya.

Saat ini, informasi dengan cepatnya menyebar di masyarakat. Jika tidak dibarengi dengan sikap hati-hati, maka akan menjadi potensi besar penyebarluasan informasi tidak benar terutama melalui media sosial.

“Salah satu dampak negatif media sosial adalah penyebaran berita atau informasi hoaks,” kata dia, dikutip dari antara.